Rabu, Desember 3, 2025
25.1 C
Jakarta

Bos BEI Ungkap Fakta Mengejutkan di DPR: IHSG Pecah Rekor 21 Kali di Era Menkeu Purbaya! Sri Mulyani ‘Kalah Jauh’?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Komisi XI DPR RI menggelar rapat kerja bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (3/12/2025). Agenda utama pertemuan ini membahas isu floating share atau saham publik. Namun, ada fakta mengejutkan terungkap terkait kinerja pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi berulang kali sepanjang tahun ini.

Rapat ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, membeberkan data menarik di hadapan anggota dewan. Ia menyebut IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high sebanyak 22 kali sepanjang 2025. Data per 2 Desember 2025 menunjukkan IHSG tembus level 8.617.040.

Iman lantas membandingkan capaian ini dengan kepemimpinan Menteri Keuangan. Mayoritas rekor justru terjadi saat Purbaya Yudhi Sadewa menjabat.

“Bahkan kalau kita bandingkan, IHSG mencapai record altt time high sepanjang 2025 itu 22 kali, Pak,” ujar Iman.

Ia melanjutkan penjelasannya mengenai dampak pergantian menteri terhadap pasar. Sentimen investor dinilai sangat positif terhadap figur baru bendahara negara tersebut.

“Tapi yang menarik, 21 kalinya terjadi di jaman Menteri Keuangan baru, (Purbaya Yudhi Sadewa). Jadi kita bisa bayangkan bagaimana dampak daripada persepsi investor ya, Pak, terhadap ekonomi kita ini,” tambah Iman.

Pernyataan ini sontak memancing reaksi anggota dewan. Salah satu anggota Komisi XI langsung menginterupsi paparan Iman. Ia ingin memastikan kembali data statistik tersebut.

“Pak. Penegasan ini, Pak. IHSG 22 kali memecahkan rekor?” tanya anggota Komisi XI.

“Iya,” jawab Iman singkat.

Anggota dewan tersebut kembali bertanya untuk menegaskan perbandingan era menteri.

“Pak. 21 kalinya (IHSG All Time High), Di jaman Menteri Keuangan baru. Jaman Pak Purbaya?” tanyanya lagi.

“Iya,” tegas Iman.

“Waduh, luar biasa ini,” respons anggota Komisi XI tersebut.

Iman kemudian merinci lebih lanjut mengenai satu rekor sisanya. Rekor tersebut terjadi pada masa jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tren kenaikan drastis memang baru terjadi belakangan ini.

“IHSG 22 kali pecah rekor. 21 kali di jaman Menkeu Pak Purbaya dan 1 kalinya dijaman menkeu lama Bu Sri Mulyani, Karena IHSG tembus 8.000 jaman Pak Burbaya, Pak. Jadi kalau kita bicara 8.000 and then setiap hampir 2 bulan ini naik terus, Pak, sampai kemarin 8.600,” jelas Iman.

Secara umum, kinerja pasar modal Indonesia memang sedang moncer. Pertumbuhan indeks saham domestik mampu bersaing di kancah global.

“Saya ingin gambarkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini tumbuh dari awal tahun atau year to date lebih dari 20% dan ini dibandingkan dengan bursa-bursa global, kita salah satu bursa terbaik,” kata Iman.

Pasar modal tidak hanya bicara soal saham. Instrumen lain juga tumbuh subur. Nilai penggalangan dana atau fundraising tercatat sangat besar.

“Dan kedua, kalau kita bicara pasar modal atau Bursa Efek Indonesia, kita tidak hanya bicara saham tapi kita juga bicara instrumen lainnya. Dan kita tidak hanya bicara mengenai investor atau investasi tapi juga bagaimana perusahaan bisa fundraising,” paparnya.

Iman membeberkan data konkret terkait nilai fundraising. Angkanya sudah menembus ratusan triliun Rupiah hingga akhir November.

“Sebagai gambaran bahwa hingga 28 November 2025 total fund atau fundraising di Bursa Efek Indonesia itu nilainya Rp 223 triliun. Jadi rata-rata per tahun di angka Rp 200 triliun per tahun di mana kalau kita spesifik hanya untuk IPO perusahaan tercatat saham, jumlah perusahaan tercatat adalah 954 perusahaan. New listing 24 emiten,” urai Iman.

Sisi permintaan atau jumlah investor juga mengalami lonjakan. Total investor pasar modal kini nyaris menyentuh angka 20 juta orang.

“Kalau kita bicara pendalaman pasar, kita tidak hanya bicara mengenai supply, Pak, yaitu perusahaan tercatat, kita bicara juga demand di mana hari ini alhamdulillah jumlah investor kita sudah hampir 20 juta, Pak. Sudah 19,7 juta, di mana tahun ini saja tambahan investor baru sudah 4,7 juta, Pak. Ini juga suatu hal yang menarik, Pak, untuk kita lihat dibandingkan dengan bursa-bursa negara lain,” ungkapnya.

Arus modal asing juga mulai kembali masuk. Iman menyoroti perubahan tren dari outflow menjadi inflow.

“Yang ingin sampaikan bahwa capital outflow, Pak, dari awal tahun ini juga mulai menurun, Pak, di mana di awal-awal tahun capital outflow-nya sudah hampir Rp 50 triliun, Pak, saat ini sudah tinggal Rp 30 triliun. Dan terlihat bahwa 3 bulan terakhir ini capital inflow yang masuk, Pak, di bursa kita,” jelasnya.

Menutup penjelasannya, Iman menyinggung komposisi indeks LQ45. Transaksi saham kini dinilai lebih merata dan tidak hanya didominasi segelintir emiten.

“Mungkin sedikit next adalah saya ingin gambarkan, Pak, mengenai bagaimana perubahan, Pak, komposisi daripada konstituen indeks LQ45 kita. Dari kalau kita lihat, Pak, di 5 tahun terakhir itu sebagian besar adalah BUMN dan perusahaan-perusahaan di bawah swasta swasta, Pak, merubah kepada perusahaan konglo. Dan yang menarik adalah bahwa ternyata peningkatan hari ini, Pak, terhadap transaksi kita itu terjadi karena juga saham-saham yang lebih merata, Pak. Tidak hanya 80 saham kita teraktif, tapi di luar 80 teraktif juga sudah sangat signifikan,” pungkas Iman.

- Advertisement -

Artikel Terkait

DPR Dorong Free Float 30%, Bos BEI: Butuh Dana Raksasa Rp 1.424 Triliun!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Rencana kenaikan batas minimal saham publik...

Target Ambisius 2030! BEI Incar Posisi 10 Besar Bursa Saham Dunia, Siap Salip Tetangga

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki mimpi...

Memasuki 2026, Nusantara Infrastructure (META) Tetap Fokus di Bisnis Jalan Tol, EBT dan Air Bersih

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Memasuki tahun 2026, manajemen PT Nusantara...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru