STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah tegas. Otoritas bursa menghentikan sementara atau suspensi perdagangan empat saham emiten sekaligus. Kebijakan ini mulai berlaku pada perdagangan hari Kamis (4/12/2025).
Empat emiten yang terkena sanksi suspensi adalah PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), dan PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR). Keputusan ini diambil akibat adanya lonjakan harga kumulatif yang sangat signifikan pada saham-saham tersebut.
Suspensi perdagangan untuk saham ROCK, INET, PSKT, dan STAR berlaku mulai sesi I tanggal 4 Desember 2025 di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut. Khusus untuk INET, penghentian perdagangan juga mencakup Waran Seri I (INET-W) di seluruh pasar.
Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan alasan di balik tindakan ini. Pihaknya perlu melakukan pendinginan pasar atau cooling down demi melindungi investor. Tujuannya adalah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar.
“Untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham,” ujar Pande dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (4/12/2025).
Investor diminta untuk tetap tenang dan memantau perkembangan informasi. BEI menekankan pentingnya keterbukaan informasi dari perusahaan tercatat.
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tambah Pande.
Harga Saham
Sebelum digembok bursa, keempat saham ini memang mencatatkan kenaikan harga yang fantastis pada perdagangan Rabu (3/12/2025).
Saham ROCK ditutup melesat Rp 265 atau 25,00% ke level Rp 1.325 per lembar. Harga ini merupakan level tertinggi sepanjang tahun berjalan. Volume perdagangan saham ini tercatat sebanyak 1.272.600 saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.901.620.257.500.
Kenaikan tajam juga terjadi pada saham INET. Harganya naik Rp 125 atau 19,23% menjadi Rp 775 per lembar. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 790. Volume transaksi INET sangat ramai, mencapai 1.310.268.100 saham. Kapitalisasi pasarnya kini menyentuh Rp 7.406.480.178.175.
Saham PSKT tidak kalah agresif. Harganya terbang Rp 50 atau 16,13% ke posisi Rp 360 per lembar. Volume perdagangan saham ini tercatat sebesar 354.876.900 saham. Nilai kapitalisasi pasar PSKT berada di angka Rp 3.726.443.388.960.
Terakhir, saham STAR melonjak Rp 62 atau 24,80% dan berakhir di level Rp 312 per lembar. Angka ini juga menjadi rekor harga tertinggi tahun ini. Volume transaksi saham STAR tercatat sebanyak 10.371.900 saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.497.600.187.824.
