Jumat, Desember 5, 2025
29.1 C
Jakarta

Harga Saham ‘Meroket’ Tak Wajar, Bursa Efek Indonesia Semprit Tiga Emiten Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberikan peringatan keras kepada pelaku pasar. Tiga saham emiten masuk dalam radar pengawasan ketat otoritas bursa. Hal ini terjadi karena adanya lonjakan harga yang signifikan dan di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA). Ketiga emiten tersebut adalah PT GTS Internasional Tbk (GTSI), PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS).

Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menyampaikan hal ini dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (4/12/2025). Pihak bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi ketiga saham tersebut. Meski demikian, penetapan status UMA bukan berarti emiten pasti melanggar aturan.

“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” tegas Pande.

Investor diminta untuk lebih berhati-hati. Pande menyarankan para pemodal memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya wajib dicermati. Rencana aksi korporasi perlu dikaji ulang jika belum mendapatkan persetujuan RUPS. Segala kemungkinan risiko di kemudian hari harus dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan investasi.

Harga Saham

Pergerakan harga ketiga saham ini memang sangat fluktuatif pada perdagangan terakhir, Rabu (3/12/2025).

Saham GTSI tercatat melesat paling tinggi. Harganya naik Rp 49 atau 28,32% ke level Rp 222 per lembar. Angka ini sekaligus menjadi harga tertinggi sepanjang tahun berjalan. Volume perdagangan sangat ramai mencapai 2,67 miliar saham. Nilai kapitalisasi pasarnya menyentuh Rp 3,51 triliun. Bursa mencatat informasi terakhir GTSI pada 3 Desember 2025 terkait fakta material lainnya.

Kenaikan juga dialami oleh saham HDIT. Harganya menguat Rp 7 atau 7,61% menjadi Rp 99 per lembar. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 110 saat perdagangan berlangsung. Volume transaksi tercatat sebanyak 504,2 juta saham. Informasi terakhir perusahaan dipublikasikan pada 21 November 2025 perihal pelepasan kepemilikan pada entitas anak.

Saham IMJS turut mencuri perhatian dengan lonjakan tajam. Harganya terbang Rp 80 atau 24,69% ke posisi Rp 404 per lembar. Level ini merupakan rekor tertinggi tahun ini. Volume perdagangan saham IMJS mencapai 444,8 juta saham. Kenaikan ini terjadi setelah manajemen mengumumkan informasi terkait aksi korporasi HMETD atau rights issue pada 2 Desember 2025.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Divestasi Seluruh Saham MORA, XLSmart Telecom (EXCL) Kantongi Dana Rp1,87 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) telah...

Gembok Dibuka! Saham VKTR hingga IMJS Siap ‘Ngegas’ Lagi Senin Depan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa kabar segar...

Sumber Alfaria (AMRT) Gelontorkan Dana Rp1,5 Triliun untuk Buyback 650 Juta Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berencana...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru