STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan data terbaru terkait rencana aksi korporasi perusahaan tercatat jelang tutup tahun. Antrean atau pipeline untuk penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue terlihat sangat lengang. Hingga awal Desember 2025, hanya tersisa satu perusahaan yang siap menggelar aksi korporasi ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan data terkini tersebut. Satu-satunya calon emiten yang berada dalam daftar tunggu berasal dari sektor properti. Dominasi sektor ini mencapai 100% dari total pipeline yang ada.
“Serta masih terdapat 1 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut, 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate,” ujar Nyoman dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).
Nyoman merinci bahwa tidak ada perwakilan dari sektor lain dalam antrean kali ini. Sektor-sektor utama lainnya terpantau nihil atau nol perusahaan. Sektor yang kosong tersebut meliputi Basic Materials, Consumer Cyclicals, Consumer Non-Cyclicals, dan Energy.
Kekosongan antrean juga terjadi pada sektor Financials, Healthcare, Industrials, dan Infrastructures. Begitu pula dengan sektor Technology serta Transportation & Logistic yang tidak menyumbang satu pun perusahaan dalam pipeline rights issue.
Meski antrean saat ini sepi, realisasi penerbitan saham baru sepanjang tahun 2025 tercatat cukup baik. BEI mencatat belasan perusahaan telah rampung melaksanakan kewajibannya. Dana yang dihimpun dari pasar modal melalui skema ini terbilang besar.
“Kemudian untuk Rights Issue, per tanggal 05 December 2025 telah terdapat 12 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 17,50 triliun,” pungkas Nyoman.
