STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menutup perdagangan akhir pekan dengan pergerakan yang cenderung datar. Indeks-indeks utama di Benua Biru bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat. (5/12/2025) waktu setempat. Para investor memilih bersikap hati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter penting dari Amerika Serikat.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa tercatat pada awalnya sempat bergerak di zona hijau. Namun, indeks ini akhirnya ditutup tipis di sekitar garis datar. Mayoritas sektor dan bursa regional utama menunjukkan kinerja yang beragam.
Indeks DAX Jerman berhasil mencatatkan kinerja positif. Indeks ini menguat 0,61% dan berakhir di level 24.028,14. Kondisi berbeda dialami oleh pasar saham Inggris. Indeks FTSE 100 justru melemah 0,45% menjadi 9.667,01.
Pelemahan juga terjadi di Prancis dan Spanyol. Indeks CAC 40 turun tipis 0,09% ke posisi 8.114,74. Sementara itu, indeks IBEX 35 Spanyol terkoreksi 0,35% menjadi 16.688,50. Indeks FTSE MIB Italia turut melemah sebesar 0,20%.
Perhatian utama pasar saat ini tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan. Investor menanti hasil keputusan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed. Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga semakin menguat.
Alat FedWatch dari CME menunjukkan data yang menarik. Pasar uang kini memperhitungkan peluang sebesar 87,1% bagi para pembuat kebijakan untuk memangkas suku bunga utama mereka.
Sentimen positif sebenarnya datang dari rilis data ekonomi terbaru. Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan inflasi inti untuk bulan September berada di angka 2,8%. Angka ini lebih rendah 0,1 poin persentase dari perkiraan pasar. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) ini merupakan indikator inflasi favorit The Fed.
Kabar baik juga datang dari data pertumbuhan ekonomi internal Eropa. Badan statistik Eurostat melaporkan ekonomi zona euro tumbuh 0,3% pada kuartal ketiga. Angka ini merupakan revisi ke atas dari estimasi awal yang hanya sebesar 0,2%.
Fokus kebijakan moneter akan beralih kembali ke Eropa setelah pertemuan The Fed. Bank of England dan Bank Sentral Eropa (ECB) dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga mereka pada 18 Desember. Bank sentral di Swedia dan Norwegia juga akan merilis kebijakan serupa pada tanggal yang sama.
Isu geopolitik masih menjadi bayang-bayang bagi pasar Eropa. Investor memantau perkembangan negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina. Pejabat Uni Eropa dikabarkan sedang mencari cara menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Kyiv.
Rencana penggunaan aset beku tersebut memicu reaksi keras dari Moskow. Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, memberikan peringatan tegas terkait langkah tersebut.
“Sama saja dengan tindakan yang membenarkan perang,” ujar Medvedev menanggapi rencana Uni Eropa.
Dari sektor korporasi, saham Swiss Re menjadi salah satu yang paling tertekan. Saham perusahaan reasuransi global ini anjlok 6,5% di akhir sesi. Investor merespons negatif pengumuman target keuangan perusahaan untuk tahun 2026. Swiss Re menargetkan laba bersih sebesar US$ 4,5 miliar.
Kinerja berbeda ditunjukkan oleh emiten lain. Saham Greggs melonjak 5,2% setelah mendapatkan penilaian optimis dari JPMorgan. Selain itu, saham Ocado juga sempat naik tinggi sebelum ditutup menguat tipis 0,3%. Kenaikan ini dipicu kabar kesepakatan kompensasi senilai US$ 350 juta dari mitra mereka di AS, Kroger.
