Jumat, Desember 12, 2025
25.4 C
Jakarta

Gara-gara Google, Saham Ray-Ban Anjlok dan Bikin Bursa Eropa Merah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup sedikit melemah pada perdagangan Selasa (9/12/2025) waktu setempat. Investor global memilih menahan diri. Mereka tengah menanti kabar terbaru kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa berakhir tepat di bawah garis datar. Indeks ini turun tipis 0,04%.

Pergerakan bursa utama lainnya di Eropa tampak bervariasi. Indeks DAX Jerman tercatat naik 0,49% ke level 24.162,65. Indeks FTSE MIB Italia juga menguat 0,33%.

Sebaliknya, Indeks FTSE 100 Inggris turun tipis 0,03%. Nasib kurang beruntung juga dialami Indeks CAC 40 Prancis yang tergelincir 0,69%.

Sorotan pasar tertuju pada saham EssilorLuxottica. Produsen kacamata Ray-Ban ini anjlok 5,7%. Penurunan tajam terjadi setelah Google mengumumkan rencana peluncuran kacamata bertenaga AI pertamanya pada 2026. Raksasa teknologi itu siap meramaikan pasar perangkat AI yang sedang memanas.

Di sisi lain, The Fed diperkirakan bakal memangkas suku bunga utamanya. Ini merupakan pertemuan terakhir bank sentral AS pada tahun ini.

Pasar uang memperhitungkan peluang 87% untuk pemangkasan seperempat poin. Keputusan ini akan diumumkan saat The Fed menyelesaikan pertemuan dua harinya pada Rabu (10/12/2025).

Langkah The Fed bakal menjadi acuan bagi bank sentral di Eropa. Bank Nasional Swiss dijadwalkan merilis kebijakan pada Kamis. Bank of England (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menyusul pada 18 Desember. Bank Norges Norwegia dan Riksbank Swedia juga akan mengumumkan keputusan suku bunga pada tanggal yang sama.

Ada kabar baik dari kawasan Benua Biru. Uni Eropa mengumumkan kesepakatan untuk menyederhanakan undang-undang keberlanjutan perusahaan.

Berdasarkan sistem yang diperbarui, sebagian besar perusahaan di UE akan dibebaskan dari kewajiban pelaporan keberlanjutan. Menteri Urusan Eropa Denmark, Marie Bjerre, menyambut baik hal ini dalam pernyataannya.

“Hari ini kami memenuhi janji kami untuk menghapus beban dan aturan serta meningkatkan daya saing UE. Ini adalah langkah penting menuju tujuan bersama kami untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih menguntungkan guna membantu perusahaan kami tumbuh dan berinovasi,” ujar Marie Bjerre.

Berita korporasi lainnya datang dari Deutsche Bank. Bank ini menurunkan peringkat raksasa otomotif Volvo dari ‘Beli’ menjadi ‘Tahan’. Target harga sahamnya dipangkas 1,8%. Akibatnya, saham Volvo ditutup turun 2,1%.

Deutsche Bank juga memangkas target harga Daimler Truck sebesar 4,7%. Para ahli strategi bank investasi tersebut memberikan catatannya.

“Kontraksi signifikan pasar AS tahun ini sekali lagi menguji ketahanan produsen truk. Mengingat perkiraan pasar yang berbeda untuk tahun mendatang, kami mengantisipasi AS akan terus menjadi medan pertempuran kompetitif yang kritis,” tulis strategi Deutsche Bank.

Saham sektor energi angin Eropa juga ikut bergerak. Hakim AS baru saja membatalkan larangan Presiden Donald Trump terhadap proyek angin baru. Meski begitu, saham Vestas tetap turun 0,4% dan Orsted melemah 0,3%. Trump diketahui sering menargetkan industri ini sejak hari pertamanya menjabat.

Sementara itu, perusahaan Es Krim Magnum memulai debutnya di bursa saham Amsterdam. Ini terjadi setelah pemisahan (spin-off) dari raksasa barang konsumen Unilever. Sayangnya, saham Magnum berakhir turun 3,7% pada perdagangan perdana Selasa.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Cetak Rekor Baru, Dow Melonjak 646 Poin Saat Investor Kabur dari Saham AI

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

OJK: Kredit Tumbuh 7,36% Jadi Rp8.220,21 Triliun, DPK Naik 11,48% pada Oktober 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja intermediasi perbankan...

OJK, Ada 35 Rencana Penawaran Umum dengan Nilai Indikatif Rp32,29 Triliun dalam Pipeline

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sepanjang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru