Jumat, Desember 12, 2025
33 C
Jakarta

Jawab Pertanyaan Bursa, Bos TRIN Buka-bukaan Soal Masuknya Keponakan Prabowo

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) penasaran dengan aksi korporasi terbaru PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN). Otoritas bursa langsung melayangkan surat permintaan penjelasan kepada manajemen emiten properti tersebut. Hal ini menyusul kabar masuknya Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo sebagai investor strategis dan Komisaris Utama perseroan.

Menanggapi pertanyaan Bursa, Direktur Utama TRIN, Ishak Chandra, memberikan penjelasan lengkap melalui surat resmi tertanggal 9 Desember 2025. Ia membenarkan adanya kesepakatan penting dengan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut.

Ishak mengungkapkan perjanjian kerja sama telah diteken pada awal bulan ini. Langkah ini menjadi pintu masuk bagi keluarga Djojohadikusumo ke dalam emiten properti yang dikenal dengan nama Trinland ini.

“Perjanjian ditandatangani pada tanggal 2 Desember 2025, dengan tahap awal berupa proses pengalihan saham sebesar 5% (lima persen) oleh Perseroan kepada Ibu Rahayu,” ujar Ishak dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (10/12/2025).

Tak berhenti di situ, porsi kepemilikan putri pengusaha Hashim Djojohadikusumo ini rencananya akan terus bertambah. Targetnya mencapai angka yang cukup signifikan di masa depan.

“Adapun tahap berikutnya mengenai rencana penambahan kepemilikan hingga 20% (dua puluh persen) akan dilakukan sesuai mekanisme dan waktu yang diatur dalam perjanjian serta akan disampaikan oleh Perseroan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tambah Ishak.

Terkait harga pembelian saham, manajemen menggunakan acuan harga pasar rata-rata. Periode yang diambil adalah perdagangan saham TRIN dari 1 Oktober hingga 24 Oktober 2025. Saat ini, kepastian harga sedang dalam tahap finalisasi.

Meski ada investor baru yang masuk, Ishak menegaskan tidak ada perubahan pemegang kendali di tubuh perusahaan. Struktur pengendali masih dipegang oleh investor lama.

“Hingga saat ini tidak terdapat perubahan pengendalian atas Perseroan. Pengendali Perseroan tetap berada pada pemegang saham utama, yaitu PT Kunci Daud Indonesia (“KDI”) dan PT Intan Investama Internasional (“III”),” tegasnya.

Bursa juga mempertanyakan arah bisnis perseroan pasca masuknya Rahayu. Ishak menjelaskan fokus perusahaan akan meluas. TRIN tidak hanya bermain di hunian, tetapi juga merambah sektor logistik dan pusat data.

“Arah pengembangan bisnis Perseroan ke depan difokuskan pada penguatan visi dan optimalisasi potensi yang dimiliki oleh tim Perseroan dan Ibu Rahayu, serta percepatan pelaksanaan proyek-proyek yang sedang maupun akan dikembangkan dan juga fokus pada pengembangan rumah tapak, logistik park dan data center,” papar Ishak.

Pasar sempat berspekulasi mengenai hubungan TRIN dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang juga dekat dengan lingkaran keluarga tersebut. Ishak meluruskan isu ini. Ia menyebut tidak ada penggabungan grup usaha secara langsung, namun akan ada sinergi ekosistem.

“Masuknya Ibu Rahayu tidak menjadikan Perseroan berada dalam satu grup perusahaan dengan PT Solusi Sinergi Digital (WIFI), tapi akan menjadi satu ekosistem dengan semua perusahaan dibawah ibu Rahayu dan keluarga Djojohadikusumo di kemudian hari,” ungkapnya.

Di sisi lain, Rahayu Saraswati menyambut positif peran barunya di TRIN. Ia melihat potensi besar dalam visi dan tim yang dimiliki perusahaan.

“Saya merasa terhormat dapat bergabung dengan TRINLAND pada momen penting ini. Saya melihat potensi besar dalam visi, kekuatan tim, serta proyek-proyek yang sedang dan akan dikembangkan,” kata Rahayu.

Ishak Chandra juga menyampaikan optimismenya. Kehadiran Rahayu dianggap sebagai angin segar bagi transformasi perusahaan.

“Kami menyambut dengan penuh optimisme bergabungnya Ibu Rahayu Saraswati sebagai Komisaris Utama sekaligus strategic partner baru bagi Perseroan,” tutur Ishak.

Secara kinerja, TRIN mencatatkan hasil positif. Per kuartal III 2025, perseroan meraup laba bersih Rp31 miliar. Angka ini melonjak 150% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Menutup penjelasannya kepada Bursa, manajemen memastikan tidak ada informasi penting lainnya yang disembunyikan dari publik.

“Saat ini tidak terdapat informasi atau kejadian material lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup Perseroan maupun berpotensi mempengaruhi harga saham Perseroan, selain informasi yang telah disampaikan dalam penjelasan ini,” pungkas Ishak.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Ini Sederet Saham Pengungkit IHSG Sesi I, Naik 0,45% ke 8.659,116

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham...

Awas! 4 Saham Ini Bergerak Liar di Luar Kebiasaan, Bursa Beri Peringatan 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyalakan...

Gelontorkan Dana Rp125,93 Miliar, Karya Pacific Investama Caplok 4,03% Saham IATA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Karya Pacific Investama, salah satu pemagang saham...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru