Jumat, Desember 12, 2025
25.4 C
Jakarta

Perkuat Kendali, Prima Investasi Nusantara Borong 2,55% Saham PMUI di Harga Rp180

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Prima Investasi Nusantara (PIN), pengendali  PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) kembali memborong 148.314.200 saham perusahaan tersebut melalui Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 2025.

Seperti dikutip dalam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan Manajemen, Selasa 9 Desember 2025, harga pembelian saham PMUI Rp180 per lembar, sehingga PIN harus merogoh kocek sebesar Rp26,69 miliar.

Setelah pembelian tersebut, kepemilikan Prima Investasi Nusantara (PIN) atas PMUI meningkat menjadi 82,55% dari sebelumnya sebesar  80% saham.

“Tujuan PIN membeli saham PMUI adalah untuk menambah investasi sekaligus mempertahankan pengendalian atas emiten tersebut,” tulis Manajemen PMUI.

Sekedar informasi, PMUI mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp33,73 miliar pada kuartal III 2025, tumbuh 25,98% dibanding Rp26,77 miliar pada  kuartal III 2024. Meski laba tumbuh, penjualan Perseroan turun 5,55% jadi Rp2,82 triliun, dari Rp2,98 triliun kuartal III 2024.

Pada perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 10 Desember 2025 pukul 09.22 WIB, saham PMUI tercatat stagnan di Rp157 per unit. Selama sepekan, saham PMUI naik 1,29%. Jika dibandingkan antara harga 10 November 2025 terhadap penutupan kemarin, maka saham PMUI telah meningkat 6,8%.

PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 1998 sebagai peritel telepon seluler dan kartu SIM kecil di Cirebon. Perusahaan tersebut kini menjadi distributor merek XL, setelah berekspansi pertama kali di wilayah Sumatera, dengan kantor cabang di Dumai. Selain itu, perusahaan ini juga beroperasi di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Cetak Rekor Baru, Dow Melonjak 646 Poin Saat Investor Kabur dari Saham AI

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

OJK: Kredit Tumbuh 7,36% Jadi Rp8.220,21 Triliun, DPK Naik 11,48% pada Oktober 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja intermediasi perbankan...

OJK, Ada 35 Rencana Penawaran Umum dengan Nilai Indikatif Rp32,29 Triliun dalam Pipeline

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sepanjang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru