STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2025 (Obligasi TBIG VII Tahap II) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2025 (Sukuk Ijarah I Tahap II) pada Kamis (11/12/2025).
Total penerbitan Obligasi TBIG VII Tahap II sebesar Rp1,600 triliun. Ini terdiri dari Rp347,985 miliar dengan tingkat bunga tetap 5,50% untuk tenor 3 tahun dan Rp1,252 triliun dengan tingkat bunga tetap 5,85% untuk tenor 5 tahun.
Obligasi TBIG VII Tahap II adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG dan memiliki pembayaran bunga setiap kuartal. Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Perseroan, khususnya pelunasan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2024 Seri A yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2025 dan sisanya untuk pembayaran pinjaman Rupiah.
Total penerbitan untuk Sukuk Ijarah I Tahap II sebesar Rp600 miliar yang terdiri dari Rp200 miliar jumlah sisa imbalan ijarah dengan cicilan imbalan ijarah per tahun sebesar Rp11.0 miliar yang berjangka waktu 3 tahun dan Rp400 miliar jumlah sisa imbalan ijarah dengan cicilan imbalan ijarah per tahun sebesar Rp23,4 miliar yang berjangka waktu 5 tahun.
Obligasi TBIG VII Tahap II dan Sukuk Ijarah I Tahap II dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Desember 2025. Per 30 September 2025, total pinjaman (debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang USDollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp29.482 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp646miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp835 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp28.647 miliar.
Menggunakan EBITDA kuartal ketiga 2025 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,9x. “Kami sangat senang dengan penerbitan obligasi terbaru kami di pasar obligasi IDR, dengan utang yang ditawarkan dengan harga kompetitif untuk tenor 3 tahun dan 5 tahun dalam Rupiah. Kami mempertahankan fleksibilitas keuangan yang signifikan dengan posisi likuiditas yang kuat, termasuk fasilitas utang yang belum ditarik dalam Rupiah dan USD. Kami berencana untuk secara rutin mengakses pasar obligasi Rupiah seiring dengan pertumbuhan bisnis kami,” komentar Helmy Yusman Santoso, CFO TBIG dalam keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).
