STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak turun tipis pada perdagangan Kamis (11/12/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (12/12/2025) WIB.. Para pedagang tengah menimbang keputusan Federal Reserve (The Fed) yang terbelah terkait pemangkasan suku bunga.
Di sisi lain, harga perak justru tampil gemilang. Logam mulia ini kembali mendaki hingga mencetak rekor tertinggi baru.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$4.216,49 per ounce. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 0,5% ke US$4.244,40 per ounce.
Ross Norman, seorang analis independen, memberikan pandangannya terkait dinamika harga ini. Menurutnya, fundamental emas sejatinya masih tetap utuh.
“Ini hanya posisi yang berlebihan (pada emas) dalam ekspektasi pemangkasan suku bunga, yang memang terjadi, dan karenanya Anda melihat beberapa tekanan jual,” ujar Norman.
Sebagai informasi, The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada Rabu. Keputusan ini diambil melalui pemungutan suara yang terpecah, sebuah kejadian yang jarang terjadi.
Bank sentral AS tersebut juga memberi sinyal jeda untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut. Para pejabat The Fed ingin menilai arah pasar tenaga kerja serta inflasi yang dinilai “tetap agak tinggi”.
Secara teori, suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan aset tanpa imbal hasil seperti emas. Namun, proyeksi usai pertemuan menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan melihat hanya satu kali pemangkasan suku bunga pada 2026.
Ketua The Fed Jerome Powell juga tidak memberikan indikasi kapan pemangkasan berikutnya mungkin terjadi.
Presiden AS Donald Trump turut berkomentar pada Rabu. Ia menilai pemangkasan suku bunga The Fed bisa saja lebih besar. Trump dijadwalkan akan mengumumkan ketua The Fed yang baru awal tahun depan. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, disebut-sebut sebagai kandidat kuat.
Kini, investor menantikan rilis data ekonomi terbaru. Data penggajian non-pertanian dan tingkat pengangguran bulan November akan keluar pada 16 Desember. Data ini diharapkan memberi petunjuk mengenai langkah The Fed selanjutnya.
Sementara itu, harga perak spot naik 0,6% menjadi US$62,16 per ounce setelah menyentuh rekor US$62,88 di sesi sebelumnya. Kenaikan tersebut membawa keuntungan perak sepanjang tahun menjadi 115%.
Lonjakan harga perak didorong oleh permintaan industri yang kuat serta penurunan persediaan. Selain itu, masuknya perak ke dalam daftar mineral kritis AS turut menjadi katalis positif.
Norman menambahkan analisisnya mengenai prospek perak yang cerah.
“Fundamental perak tetap sangat positif. Ada dorongan fenomenal dengan daftar mineral kritis dan kemungkinan kita mungkin melihat beberapa pembangunan stok,” tambah Norman.
Menurutnya, hal tersebut akan semakin meningkatkan ketatnya pasokan di pasar.
