STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyalakan sinyal waspada bagi para pelaku pasar modal. Empat saham emiten sekaligus masuk dalam radar pengawasan ketat otoritas bursa pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (12/12/2025). Pergerakan harga keempat saham tersebut dinilai bergerak liar atau di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Emiten-emiten yang masuk dalam daftar pengawasan tersebut adalah PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) dan PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI). Selain itu, peringatan serupa juga diberikan kepada saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) serta PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan bagi investor. Pihaknya mencatat adanya lonjakan harga yang signifikan pada saham-saham tersebut.
Meski demikian, penetapan status UMA ini bukan vonis kesalahan bagi emiten. Yulianto menjelaskan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya.
“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” jelas Yulianto di Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Bursa mencatat rekam jejak informasi terakhir dari perusahaan-perusahaan tersebut. Informasi mengenai PSDN terakhir dipublikasikan pada 8 Desember 2025 terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek. Sementara untuk DEWI dan FIRE, informasi serupa dipublikasikan pada 10 Desember 2025.
Sedangkan untuk UNSP, informasi terakhir tercatat pada 11 Desember 2025. Informasi tersebut berisi penjelasan manajemen atas volatilitas transaksi yang terjadi.
Sehubungan dengan status ini, bursa tengah memantau ketat perkembangan pola transaksi keempat saham tersebut. Investor diminta untuk lebih berhati-hati dan tidak gegabah. Yulianto memberikan empat poin penting yang harus diperhatikan investor sebelum berinvestasi pada saham-saham yang sedang bergerak liar ini.
“Oleh karena itu para Investor diharapkan untuk: a. Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa; b. Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya; c. Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS; d. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” pungkasnya.
Harga Saham
Harga saham PSDN naik signifikan pada perdagangan Kamis, 11 Desember 2025. Harga terbaru berada di Rp148 atau naik Rp15 setara 11,28%.
PSDN dibuka di Rp134. Harga tertingginya menyentuh Rp149 dan terendah di Rp125. Volume transaksi mencapai 78.440.400 saham. Harga penutupan sebelumnya tercatat Rp133. Sepanjang tahun berjalan, harga tertinggi berada di Rp148 dan terendah di Rp66 per 25 Maret 2025. Rentang 52 minggu tercatat Rp59–Rp187. Kapitalisasi pasar mencapai Rp213.120.000.000.
Saham DEWI juga menguat. Harga terbaru berada di Rp197 atau naik Rp23 setara 13,22%. Saham ini dibuka di Rp175. Harga tertingginya mencapai Rp216 dan terendah di Rp170. Total volume perdagangan mencapai 404.229.900 saham. Harga penutupan sebelumnya berada di Rp174. Harga tertinggi sepanjang tahun berada di Rp197 dan terendah di Rp85 per 6 Januari 2025. Rentang 52 minggu berada di Rp80–Rp216. Kapitalisasi pasar mencapai Rp394.000.000.000.
Harga saham FIRE ikut menguat. Harga terakhir tercatat Rp149 atau naik Rp5 setara 3,47%. Pembukaan berada di Rp144. Harga tertinggi mencapai Rp163 dan terendah di Rp138. Volume transaksi sebanyak 229.926.100 saham. Harga penutupan sebelumnya tercatat Rp144. Harga tertinggi tahun berjalan berada di Rp149 dan terendah Rp67 per 9 April 2025. Kisaran 52 minggu berada di Rp65–Rp166. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp219.829.113.671.
UNSP juga melanjutkan tren positif. Harga terbaru berada di Rp290 atau naik Rp20 setara 7,41%. Saham ini dibuka di Rp294. Harga tertinggi bertahan di Rp294. Harga terendah berada di Rp290. Volume transaksi tercatat 7.106.500 saham. Harga penutupan sebelumnya berada di Rp270. Harga tertinggi sepanjang tahun berada di Rp290 dan terendah di Rp70 per 7 Januari 2025. Rentang 52 minggu berada di Rp70–Rp294. Kapitalisasi pasar mencapai Rp725.047.079.760.
