STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street melemah pada perdagangan Jumat (12/12/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (13/12/2025) WIB. Investor ramai-ramai melepas saham teknologi dan beralih memburu saham-saham bernilai (value stocks) di sektor lain.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York turun 245,96 poin atau 0,51% ke posisi 48.458,05. Padahal, Dow sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada awal sesi perdagangan.
Indeks S&P 500 (SPX) tergelincir 1,07% dan berakhir di level 6.827,41. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melemah 1,69% menjadi 23.195,17.
Kejatuhan pasar, khususnya Nasdaq yang padat teknologi, dipicu oleh anjloknya saham Broadcom lebih dari 11%. Sejumlah analis menilai penurunan ini akibat kekhawatiran terhadap tekanan margin keuntungan perusahaan. Padahal, Broadcom baru saja melaporkan kinerja kuartal keempat yang melampaui ekspektasi. Perusahaan bahkan memproyeksikan penjualan chip kecerdasan buatan (AI) akan berlipat ganda.
Tekanan pada sektor AI merembet ke saham teknologi lainnya. AMD, Palantir Technologies, dan Micron kompak mengalami penurunan. Di sisi lain, sektor keuangan, kesehatan, dan industri justru mendapat angin segar. Saham Visa, Mastercard, UnitedHealth Group, dan GE Aerospace tercatat sebagai pemenang hari ini.
“Hari ini adalah hari di mana saham bernilai mengungguli saham pertumbuhan,” ujar Jed Ellerbroek, manajer portofolio di Argent Capital Management.
“Investor jelas gelisah terkait AI — bukan pesimis sepenuhnya, tapi menurut saya, hanya semacam berhati-hati, gugup, dan ragu-ragu,” tambahnya.
Aksi jual pada Jumat ini menandai kelanjutan tren rotasi pasar. Sejak Kamis, investor mulai memindahkan dananya ke saham siklikal yang lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi. Mereka melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada saham-saham pertumbuhan yang terkait dengan AI. Pergeseran ini terjadi setelah bank sentral AS (The Fed) memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini pada Rabu lalu.
Kenaikan saham Visa, UnitedHealth, dan Nike sempat mendorong Dow mencetak rekor penutupan pada sesi sebelumnya. S&P 500 juga sempat meraih rekor penutupan baru. Namun, Nasdaq harus berakhir lebih rendah karena jatuhnya saham teknologi raksasa seperti Alphabet dan Nvidia.
“Hal yang sama tidak akan terus mengungguli pasar bulan demi bulan selamanya, jadi ini normal,” kata Ellerbroek. “Ini sudah bisa diduga, tapi tidak beralasan.”
Akibat penurunan hari ini, S&P 500 dan Nasdaq menutup pekan dengan kinerja negatif. S&P 500 turun 0,6% dan Nasdaq kehilangan 1,6% sepanjang minggu. Sebaliknya, Dow Jones berhasil mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 1,1%. Perusahaan berkapitalisasi kecil juga tampil lebih baik, dengan Russell 2000 naik 1,2% minggu ini setelah mencetak rekor tertinggi pada hari Kamis.
