STOCKWATCH.ID – Pasar logam mulia kembali bergairah pada perdagangan Rabu (17/12/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (18/12/2025) WIB. Harga perak mencatatkan sejarah baru dengan menembus level US$ 66 per ons. Kenaikan ini turut mendorong harga emas menguat di tengah harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed).
Harga perak spot melonjak sekitar 4% ke level US$66,3 per troy ounce pada awal perdagangan. Sebelumnya, logam mulia ini sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di posisi US$66,51 per troy ounce.
Sepanjang tahun ini, kinerja perak terbilang sangat kuat. Harganya sudah melesat sekitar 126%. Capaian tersebut jauh melampaui emas yang hanya naik sekitar 65%.
Edward Meir, analis dari Marex, memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Ia melihat adanya pergeseran arus dana di pasar logam mulia.
“Perak menarik emas naik bersamanya… ada sejumlah uang rotasi yang keluar dari emas dan masuk ke perak, platinum, dan paladium,” ujar Meir.
Ia juga memberikan prediksi optimis untuk perak dalam waktu dekat. “US$ 70/ons (untuk perak) tampaknya menjadi target logis berikutnya dalam jangka pendek,” tambahnya.
Sementara itu, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 4.332,21 per troy ounce. Emas berjangka Amerika Serikat juga ditutup menguat 0,7% ke level US$ 4.364 per troy ounce.
Sentimen positif bagi emas datang dari data tenaga kerja AS. Meskipun penambahan pekerjaan bulan lalu mencapai 64.000, tingkat pengangguran justru naik menjadi 4,6%. Ini merupakan level tertinggi sejak September 2021. Pelemahan pasar tenaga kerja ini meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga, yang menguntungkan aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Bas Kooijman, CEO dan manajer aset DHF Capital S.A., turut mengomentari prospek suku bunga The Fed.
“Pasar terus melihat Federal Reserve memangkas suku bunga dua kali selama paruh pertama tahun 2026, yang dapat terus mendukung emas selama periode tersebut,” kata Kooijman.
Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik juga memicu permintaan aset safe-haven. Presiden AS Donald Trump memerintahkan “blokade” terhadap semua kapal tanker minyak yang terkena sanksi yang masuk dan keluar Venezuela. Langkah ini menambah tekanan pada pemerintahan Nicolas Maduro.
Kenaikan harga juga terjadi pada logam mulia lainnya. Harga platinum melonjak 2,5% ke level US$ 1.896,90. Posisi ini menjadi yang tertinggi dalam lebih dari 17 tahun.
Sementara itu, harga paladium ikut menguat hampir 2,5% ke level US$ 1.643,79. Angka tersebut menjadi level tertinggi sejak Februari 2023.
Saat ini, pasar tengah menantikan rilis data inflasi penting. Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan November dijadwalkan keluar pada Kamis, disusul indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat.
