Rabu, Desember 24, 2025
26.3 C
Jakarta

Dibayangi Konflik Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Berakhir Stabil

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada penutupan perdagangan Selasa (23/12/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (24/12/2025) WIB. Pasar tengah menimbang dua sentimen besar yang saling bertentangan. Di satu sisi, ada potensi penjualan minyak mentah Venezuela yang disita Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, kekhawatiran gangguan pasokan meningkat akibat konflik Rusia-Ukraina.

Mengutip CNBC International, minyak mentah Brent naik 31 sen. Harga penutupannya berada di level US$ 62,38 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 37 sen dan ditutup di harga US$ 58,38 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak lebih dari 2% pada hari Senin. Saat itu, Brent mencatat kenaikan harian terbesar dalam dua bulan terakhir. WTI juga mengalami lonjakan tertinggi sejak 14 November.

Analis IG, Axel Rudolph, memberikan pandangannya terkait kondisi pasar saat ini. Ia menyoroti faktor pasokan yang berlimpah sebagai penghambat kenaikan harga.

“Menyusul kenaikan tajam harga minyak pada hari Senin… kelebihan pasokan yang besar menghalangi kenaikan lebih lanjut. Dengan penyimpanan terapung pada level tertinggi sejak 2020, kenaikan tampak terbatas, terutama dalam minggu liburan yang dipersingkat dengan perdagangan yang tipis,” ujar Axel.

Faktor penahan laju harga juga datang dari pernyataan Presiden AS, Donald Trump. Pada hari Senin, Trump menyebut AS mungkin akan menyimpan atau menjual minyak yang disita di lepas pantai Venezuela. Penyitaan ini dilakukan dalam beberapa pekan terakhir.

Langkah tersebut merupakan bagian dari tindakan AS terhadap Venezuela. Ini termasuk sanksi berupa “blokade” terhadap kapal tanker minyak yang memasuki dan meninggalkan negara Amerika Selatan itu.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik turut memanaskan suasana. Pasukan Rusia menyerang pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Senin malam. Serangan ini merusak fasilitas pelabuhan dan sebuah kapal.

Insiden tersebut merupakan serangan kedua di wilayah itu dalam waktu kurang dari 24 jam. Sementara itu, serangan pesawat tak berawak Ukraina juga menimbulkan kerusakan signifikan. Dua kapal dan dua dermaga di wilayah Krasnodar, Rusia, dilaporkan rusak. Serangan ini juga memicu kebakaran di sebuah desa setempat.

Ukraina juga secara aktif menargetkan logistik maritim Rusia. Fokus serangan tertuju pada armada kapal tanker bayangan. Armada ini disinyalir mencoba menghindari sanksi internasional terhadap Rusia.

Terkait prospek pasar, Barclays mengeluarkan catatan terbarunya pada hari Senin. Bank tersebut memproyeksikan pasar minyak akan tetap memiliki pasokan yang cukup pada paruh pertama tahun 2026.

Namun, Barclays menambahkan prediksi mengenai penyusutan surplus. Surplus minyak diperkirakan akan mengecil menjadi hanya 700.000 barel per hari pada kuartal keempat tahun 2026. Gangguan pasokan yang berkepanjangan berpotensi memperketat kondisi pasar lebih lanjut.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Tembus US$4.500 dan Perak Melambung Tinggi

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dan perak dunia kembali...

Emas dan Perak Kompak Cetak Rekor Tertinggi Baru, Harganya Terbang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dan perak dunia melonjak...

AS Cegat Tanker Venezuela, Harga Minyak Dunia Langsung Melonjak

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak naik...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru