STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dan perak dunia kembali melonjak tajam pada perdagangan Selasa (23/12/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (24/12/2025) WIB. Kedua logam mulia ini kompak mencetak rekor tertinggi baru. Tren kenaikan ini berlanjut untuk hari kedua berturut-turut.
Mengutip CNBC International, emas berjangka untuk pengiriman Februari ditutup menguat 0,8% pada akhir perdagangan. Harganya bertengger di level US$4.505,7 per ons. Sebelumnya, harga sempat menyentuh rekor tertinggi secara intraday di angka US$4.530,80 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring minat investor terhadap aset aman yang masih terjaga di pasar global.
Kenaikan juga terjadi pada pasar spot. Harga emas spot tercatat naik 1,03% menjadi US$4.491,23 per ons.
Tidak hanya emas, perak juga mencatat lonjakan signifikan. Perak berjangka untuk pengiriman Maret melesat 4,46%. Harganya terakhir terlihat di posisi US$71,62 per ons.
Sementara itu, harga perak spot diperdagangkan di level US$71,4449. Angka ini naik 3,51% dibandingkan posisi sebelumnya di kisaran US$70.
Logam mulia terus meroket sepanjang tahun ini. Rekor harga terus terpecahkan secara beruntun. Hal ini terjadi seiring goyahnya sentimen terhadap aset berisiko. Investor khawatir akan adanya gelembung teknologi kecerdasan buatan (AI). Selain itu, ketidakpastian mengenai sosok ketua Federal Reserve berikutnya menjelang tahun 2026 turut menjadi pemicu.
Emas biasanya dianggap sebagai aset aman (safe haven). Investor memburunya saat kondisi ekonomi atau geopolitik sedang tidak menentu. Emas juga sering digunakan sebagai lindung nilai.
David Neuhauser, CIO di Livermore Partners, menyampaikan pandangannya kepada CNBC. Ia memprediksi harga emas masih memiliki ruang untuk naik lebih tinggi. Potensinya bahkan bisa mencapai US$6.000 per ons.
“Saya pikir semua logam, sebagian besar, naik karena kepemilikannya kurang dan ada risiko lebih lanjut utang global di seluruh dunia meledak begitu saja, dan oleh karena itu Anda perlu memiliki aset yang akan bertahan terhadap penurunan nilai tersebut. Itulah yang Anda lihat sekarang. Ini keras dan jelas, tetapi ini bisa berlanjut untuk beberapa waktu mendatang,” ujar Neuhauser.
