STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi menjual 145.601.100 saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) ke PT Alamtri Indo Aluminium (AIA). Transaksi ini diselesaikan pada 23 Juni 2025. Nilai penjualan mencapai Rp572,8 miliar atau Rp3.934 per saham.
AADI dan AIA berada di bawah kendali yang sama, yakni PT Adaro Strategic Investments dan Garibaldi Thohir melalui Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Karena itu, aksi korporasi ini masuk kategori transaksi afiliasi dan dilakukan sesuai dengan ketentuan POJK No. 42/2020.
AADI menyebut hasil dari penjualan saham ini akan memperkuat posisi kas perusahaan. Dana segar itu juga akan memperkuat struktur permodalan. Dengan likuiditas yang lebih baik, AADI berencana mengatur ulang fokus investasinya.
Transaksi ini telah mendapatkan pendapat wajar dari Kantor Jasa Penilai Publik Herman Meirizki & Rekan. Penilaian tersebut tertuang dalam laporan tertanggal 19 Juni 2025 yang menyatakan bahwa harga transaksi sesuai dengan harga pasar.
Aksi jual ini tidak masuk dalam kategori transaksi benturan kepentingan. Nilainya masih di bawah 20% dari total ekuitas AADI, sesuai aturan dalam POJK No. 17/2020. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, ekuitas AADI tercatat sebesar US$3.363.482 ribu.
Penjualan saham CITA disebut bagian dari strategi jangka panjang AADI dalam menata ulang portofolio bisnis. Saham yang dilepas ini akan mendukung ekspansi usaha pengolahan logam AIA. Di sisi lain, AADI bisa lebih fokus pada bisnis inti seperti tambang batu bara, energi, dan layanan pendukung.
“Transaksi Jual Beli Saham dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian arah strategis dan fokus investasi Perseroan,” ujar direksi AADI dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (26/6/2025).
Seluruh proses transaksi ini telah mengikuti prosedur afiliasi sesuai Pasal 3 POJK No. 42/2020. AADI juga memastikan akan terus memberikan informasi terbaru mengenai langkah strategis selanjutnya.
Perusahaan berharap langkah ini membuat struktur keuangan lebih sehat dan memberi ruang manuver yang lebih besar untuk mendukung kinerja di masa depan.