Senin, November 3, 2025
30.2 C
Jakarta

Amman Mineral (AMMN) Targetkan Produksi 430 Ribu Ton Konsentrat Tembaga pada 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Amman  Mineral Tbk (AMMN) menargetkan volume produksi sebesar 430.000 metrik ton kering (dmt) konsentrat tembaga dengan kandungan sekitar 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas pada akhir tahun 2025.

Menurut Direksi AMMN, target ini telah mempertimbangkan produksi dari stockpile serta bijih segar berkadar rendah dari 2 lingkar luar Fase 8, mengingat kegiatan penambangan saat ini masih berfokus pada pengupasan batuan penutup di fase tersebut.

Selain target produksi tahun 2025, AMMN juga memiliki persediaan (inventory) sebesar 190.000 dmt akhir tahun 2024. Hingga 30 September 2025, produksi konsentrat mencapai 310.143 dmt, di mana 273.506 dmt telah diumpankan ke fasilitas smelter. Total inventory konsentrat di fasilitas penyimpanan AMMAN per akhir September 2025 sebesar 226.637 dmt. Sebagian dari inventory konsentrat yang dihasilkan hingga akhir tahun akan diekspor, sementara sebagian lainnya akan diumpankan ke smelter seiring dengan kemajuan proses perbaikan fasilitas.

Perkembangan ini menandai kemajuan yang konsisten menuju pemulihan penuh operasi smelter, sekaligus menegaskan komitmen AMMN untuk terus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang.

Pada bagian lain, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 metrik ton kering (”dmt”), yang berlaku selama enam bulan mulai 31 Oktober 2025, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rekomendasi ini menjadi landasan penting bagi Kementerian Perdagangan untuk selanjutnya menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga bagi AMNT.

Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai instansi, terutama Kementerian ESDM, yang telah berkoordinasi erat untuk memahami kendala teknis di fasilitas smelter AMMN.

“Smelter kami harus berhenti beroperasi sementara pada bulan Juli dan Agustus 2025 karena perbaikan di unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant. Kerusakan ini terjadi murni di luar kemampuan kami, tidak disengaja, dan tidak dapat dihindarkan,” tulis Rachmat dalam keterangan, Minggu 2 November 2025.

Menurut Rachmat, kegiatan operasional fasilitas smelter AMMN ini terpaksa dihentikan sementara untuk mencegah kerusakan lebih parah dan risiko bagi keselamatan kerja. Perbaikan terhadap komponen utama smelter ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan harus dilakukan secara menyeluruh.

“Mengingat skala dan kerumitan pekerjaan tersebut, proses perbaikan diperkirakan akan berlanjut hingga paruh pertama tahun 2026. Selama periode perbaikan berlangsung, kami tetap melakukan operasi secara parsial dengan peningkatan produksi yang dilakukan secara hati-hati tanpa mengabaikan aspek keselamatan,” tambah Rachmat.

Direksi AMMN mengatakan, dengan dimulainya kembali penjualan ekspor konsentrat tembaga yang sudah terhenti sejak awal 2025, AMMN dapat memastikan gudang penyimpanan konsentrat tidak melebihi kapasitas, sehingga operasional tambang tetap dapat berlanjut sesuai rencana, selama fasilitas smelter diperbaiki. Dengan demikian, kontribusi fiskal AMMN bagi perekonomian nasional dan daerah juga dapat terjaga, sesuai dengan kinerja penjualan. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Kuartal III 2025, MNC Tourism (KPIG) Cetak Laba Rp612,07 Miliar, Tumbuh 10,71%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG] mencatatkan...

VENTENY Kantongi Pendanaan US$5,5 Juta untuk Dukung Pemberdayaan Perempuan dan UMKM di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru