STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Amman Mineral Industri, anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), terus mempercepat pembangunan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR). Hasil verifikasi kemajuan tiga bulanan periode Oktober-Desember 2023 menunjukkan progres signifikan. Menurut verifikator independent, kemajuan pembangunan konstruksi smelter tembaga AMMAN telah mencapai 76,1% dari rencana pembangunan sebesar 72,4% (105,1%).
“Sedangkan kemajuan pembangunan konstruksi PMR telah mencapai 72,7% dari rencana pembangunan sebesar 72,1% (100,7%),” ungkap Kartika Octaviana, Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMAN, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (5/2/204).
Menurut Kartika, perusahaan menargetkan penyelesaian konstruksi pada akhir Mei 2024 dan memulai proses commissioning di Juni 2024. “Capaian ini adalah wujud komitmen AMMAN sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional,” jelasnya.
Setelah beroperasi, fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMAN diperkirakan memiliki total kapasitas input mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang. Produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.
Pada September tahun lalu, AMMAN telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan PT Pertamina (Persero) untuk memastikan pasokan energi yang ramah lingkungan, yakni liquified natural gas. Ini untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun guna mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.
