STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Imbang Tata Alam (ITA), anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meraih pinjaman senilai US$198 juta dari Bank Mandiri Tbk (BMRI). Fasilitas kredit ini ditandatangani para pihak pada 30 Agustus 2024.
Edoardus Ardianto , Wakil Direktur Utama ENRG dalam laporan ke BEI, Rabu (04/9/2024) mengemukakan, fasilitas pinjaman tersebut antara lain akan digunakan untuk tiga keperluan. Pertama, untuk pelunasan pinjaman EMP Bentu. Kedua, untuk pembiayaan modal (capital expenditure) Imbang Tata Alam (ITA). Ketiga, untuk pengembangan usaha Perseroan dan entitas anak Perseroan.
Edoardus mengatakan, atas pinjaman ITA tersebut ENRG dan EMP Bentu Limited bertindak sebagai penaggung dengan memberikan beberapa jaminan. Adapun jaminan yang diberikan, antara lain penanggungan perusahaan dan ganti rugi antara Perseroan dan Bank Mandiri; jaminan penanggungan cash deficit untuk memberikan dukungan keuangan kepada ITA untuk pemenuhan kewajibannya; serta jaminan gadai atas seluruh saham milik ENRG di Energi Mega Pratama Inc.
Selain itu, lanjut Edoardus, jaminan lainnya adalah gadai atas seluruh saham milik Perseroan di ITA; jaminan fidusia atas tagihan sehubungan dengan, antara lain, dividen dan pinjaman dengan nilai pengikatan sekurang-kurangnya US$198juta; dan jaminan gadai atas rekening bank Perseroan di Bank Mandiri.
Edoardus menegaskan, pinjaman ini merupakan transaksi afiliasi karena ENRG dan EMP Bentu Limited memberikan jaminan perusahaan atas Imbang Tata Alam (ITA). ENRG adalah perusahaan pengendali ITA dengan kepemilikan langsung sebesar 99,99% saham. Transaksi ini adalah transaksi material karena memiliki nilai 33,84% dari ekuitas ENRG per 31 Desember 2023 sebesar US$585,10 juta.
Hingga semester I 2024, ENRG membukukan penjualan sebesar US$201,89 juta, naik 5,4% dari US$191,47 juta pada periode sama 2023. Dari penjualan tersebut, emiten beraset US$1,51 miliar per Juni 2024 itu mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$33,53 juta pada semester I 2024, tumbuh 26,19% jika dibandingkan US$26,57 juta semester I 2023. (konrad)