STOCKWATCH.ID (IJEN) – PT Medco Power Indonesia (Medco Power), anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) atau MedcoEnergi, resmi memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen. Proyek ini dijalankan oleh PT Medco Cahaya Geothermal (MCG), perusahaan patungan Medco Power dan Ormat Technologies (NYSE: ORA). Ini menjadi pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Jawa Timur dan menjadi langkah maju dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
PLTP Ijen memiliki kapasitas total yang direncanakan sebesar 110 MW. Pada tahap pertama, pembangkit ini sudah menyalurkan 35 MW ke jaringan listrik Jawa berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) selama 30 tahun. Dengan dukungan 83 menara transmisi dan jalur transmisi 150kV, proyek ini diharapkan bisa menyuplai listrik bagi sekitar 85.000 rumah tangga di sistem Jawa-Bali.
Medco Power terus mengembangkan energi panas bumi di Indonesia. Sebelum PLTP Ijen, perusahaan telah mengoperasikan fasilitas serupa di Sarulla, Sumatera Utara. Medco Power juga sedang mengevaluasi potensi panas bumi lainnya di Bonjol, Sumatera Barat, dan Samosir, Sumatera Utara.
Direktur Utama Medco Power, Eka Satria, menegaskan keberhasilan pembangunan PLTP Ijen membuktikan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya panas bumi dengan teknologi terkini. “Pencapaian ini memperkuat komitmen kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan menggarisbawahi dedikasi kami untuk mendukung rencana Indonesia dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan,” ujarnya, dalam keterangan resmi dari Ijen, Jawa Timur, Kamis (7/2/2025).
CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, juga menekankan pentingnya proyek ini dalam mendukung keberlanjutan energi. “Dimulainya operasi di PLTP Ijen mempertegas dedikasi MedcoEnergi dalam memberikan solusi energi yang berkelanjutan. Proyek ini juga merupakan bagian penting dari peta jalan kami untuk mencapai Net Zero Emission untuk Scope 1 dan 2 pada tahun 2050, dan Scope 3 pada tahun 2060, serta mendukung ketahanan energi dan tujuan iklim Indonesia,” jelasnya.