Rabu, November 12, 2025
27.1 C
Jakarta

Astra International Tambah Investasi di Halodoc US$100 Juta

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya, PT Astra Digital Internasional, menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital, Halodoc. Demikian dikemukakan Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII di Jakarta, Jumat (28/7).

“Melalui pendanaan seri D ini, Halodoc mendapatkan total dana investasi sebesar US$100 juta. Astra memimpin partisipasi dalam pendanaan tersebut, sehingga total investasi Astra setelah pendanaan seri D ini mencapai US$135 juta,” katanya dalam keterangan resmi.

Dengan investasi ASII di bidang kesehatan dan layanan Halodoc yang kuat dan terintegrasi, ASII percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan solusi inovatif bagi masyarakat. Sinergi antara Astra dan Halodoc diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap industri kesehatan serta pertumbuhan ekonomi digital tanah air.

Momentum pandemi COVID-19 secara tidak langsung mendorong masyarakat menggunakan layanan telemedik misalnya konsultasi medis secara online. Berdasarkan data dari Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) terdapat kurang lebih 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedisin pada tahun 2022 lalu. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa teknologi digital memainkan peran kunci pada kemajuan industri kesehatan saat ini.

Djony mengungkapkan, tingginya permintaan terhadap layanan akses kesehatan yang berkualitas telah mendorong meningkatnya adopsi teknologi digital pada layanan kesehatan. ASII menilai sektor kesehatan di Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang. Hal ini turut didukung oleh upaya-upaya pemerintah memajukan sektor layanan kesehatan di tanah air.

“Kami berharap, investasi Astra pada Halodoc dapat mempercepat transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang semakin inovatif, menjangkau masyarakat luas dan berkualitas,” kata Djony.

Sementara itu, Jonathan Sudharta, CEO & Co-Founder of Halodoc mengatakan, setelah dampak pandemi, kita semua berada pada momen yang sangat penting. “Saat ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia. Keselarasan terhadap visi
Generasi Emas pada tahun 2045 memberikan fondasi yang dapat diandalkan untuk kemitraan dengan para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta,” katanya.

Fokus dari Halodoc, menurut Jonathan, adalah masalah kesehatan yang dialami oleh para pengguna kami – untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut, Halodoc menyederhanakan akses kesehatan. Apresiasi kami berikan terhadap kepercayaan Astra dan para pemangku kepentingan kami, merupakan dukungan yang tak ternilai dalam perjalanan kami menerapkan teknologi untuk kebutuhan kesehatan.”

Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Halodoc telah memungkinkan masyarakat mengakses ke lebih dari 20.000 praktisi medis, 3.300 rumah sakit, dan 4.900 apotek. Pada tahun 2022, lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan terhubung dengan platform Halodoc.

Investasi ASII pada sejumlah perusahaan di industri kesehatan (Halodoc pada tahun 2021 dan 2023, serta Hermina pada tahun 2022) sejalan dengan aspirasi ASII dalam mengembangkan industri kesehatan melalui pembentukan sinergi antara Hermina, Halodoc,  dan ekosistem ASII.

ASII percaya bahwa hal ini  dapat menciptakan perjalanan pasien yang lancar serta membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata dan lebih berkualitas di penjuru negeri.

Halodoc melalui pendekatan terhadap teknologi memiliki layanan kesehatan bagi masyarakat yang terintegrasi dimulai dari telemedisin dengan dokter terdaftar, pemesanan obat yang terpercaya, reservasi layanan diagnosa lab, reservasi kunjungan dengan dokter di rumah sakit hingga pengurusan asuransi, pembayaran dan administrasi pihak ketiga.
Dengan layanan kesehatan end-to-end yang mudah di akses oleh masyarakat dengan tarif yang cukup terjangkau membuat Halodoc dipercaya menjadi rekanan vaksinasi COVID-19 oleh Pemerintah.

Berdasarkan data Statista, hingga tahun 2027 industri kesehatan digital diproyeksi akan mencapai US$3,97 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 15% dari nilai pasar pada tahun 2022 sebesar US$1,98 miliar.

Pertumbuhan pesat ini didukung oleh semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan serta perkembangan teknologi yang semakin cepat. Astra berharap dapat turut berkontribusi dan memanfaatkan potensi tersebut dengan terus meningkatkan kompetensi digitalnya dan menjadi organisasi yang menjalankan prinsip keberlanjutan.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Medco Energi (MEDC) Tambah Kapasitas 39 MW pada Sistem Kelistrikan Batam–Bintan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)...

Serok 1,02% Saham Emiten Sawit (NSSS), Pengendali Gelontorkan Dana Rp90,81 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Samuel Tumbuh Bersama, pemegang saham pengendali...

IHSG Berhasil Naik 0,26% ke 8.388,566 Berkat Saham-Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.392,280, Indeks Harga Saham Gabungan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru