STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Aurora Dhana Nusantara, akan melakukan penawaran tender wajib sebanyak 1.496.114.119 (22,547%) saham PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) yang dimiliki pemegang saham publik senilai Rp118,19 miliar.
Direksi FUTR dalam laporan keterbukaan informasi yang dipublikasikan di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 16 Desember 2025 mengemukakan, harga pelaksanaan penawaran tender saham FUTR sebesar Rp79 per lembar.
“Periode pelaksanaan penawaran tender berlangsung mulai 17 Desember 2025 sampai dengan 15 Januari 2026. Penawaran Tender Wajib akan dilakukan oleh PT Yakin Bertumbuh Sekuritas sebagai pihak yang ditunjuk Perseroan,” tulis Direksi FUTR dalam keterangannya.
Adapun penawaran tender wajib tersebut dilakukan untuk memenuhi ketentuan POJK 9/2018. Sementara Aurora Dhana Nusantara selaku Pengendali Baru menyatakan, telah memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran penuh kepada Pemegang Saham Publik dan biaya-biaya sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib.
Perlu diketahui, penawaran Tender Wajib ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada Pemegang Saham Yang Berhak untuk menjual Saham kepada Pihak Yang Ditunjuk oleh Pengendali Baru pada Harga Penawaran Tender Wajib.
Sekedar informasi, Aurora Dhana Nusantara mengakuisisi 2.985.998.000 (45%) saham PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) pada 9 September 2025. Harga pembelian saham FUTR Rp11 per lembar dengan nilai transaksi Rp32,84 miliar.
Tujuan Aurora Dhana Nusantara mengambilalih saham FUTR untuk mengarahkan Perusahaan Sasaran sebagai holding energi hijau yang akan memayungi proyek-proyek energi, khususnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT) melalui entitas anak usaha. Pengendali baru berencana agar FUTR secara bertahap menjadi holding energi terbarukan yang akan memayungi proyek-proyek energi, khususnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT) melalui entitas anak usaha.
Futura Energi Global (GUTR) akan memanfaatkan pengalaman di bidang digital untuk dapat mengoptimalisasi data, khususnya terkait energi terbarukan. Dengan rencana sebagai holding energi hijau, Pengendali Baru yakin akan dapat meningkatkan profitabilitas bagi Perusahaan Sasaran. Pengendali Baru juga menyatakan tidak memiliki rencana untuk mengubah status Perusahaan Sasaran menjadi Perusahaan tertutup di masa yang akan datang. (konrad)
