Kamis, Oktober 16, 2025
33.8 C
Jakarta

Awal Melantai, Harga Saham COIN Naik 35%, Siap Perkuat Ekosistem Aset Kripto Terintegrasi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (09/7/2025), hingga pukul 09.43 WIB, naik Rp35 (35%) menjadi Rp135, dari harga penawaran perdana Rp100 per saham.

Menurut data RTI, hingga waktu tersebut, saham COIN dibuka dan bergerak di harga Rp135 per unit. Volume perdagangan saham COIN di Pasar Reguler BEI mencapai 1,76 juta unit senilai Rp238,26 juta dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 1.591 kali.

Menurut pengumuman BEI, dikutip Rabu (09/7/2025), sebanyak 14,705 miliar saham COIN bernominal Rp100 setiap saham ini dicatatkan di BEI pada Rabu (09/7/2025). Jumlah ini terdiri atas 12,500 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 2,205 miliar saham IPO. Saham COIN dicatatkan di Papan Pengembangan BEI.

Ade Wahyu, Direktur Utama COIN, menilai tingginya antusiasme masyarakat terhadap saham COIN memperlihatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi. Ia optimistis hasil tersebut menjadi momentum awal yang baik bagi perjalanan COIN ke depan dalam mendorong terciptanya ekosistem aset kripto yang transparan, teregulasi, dan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

Selama masa penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) yang berlangsung pada 02-07 Juli, calon investor menyambut secara positif terhadap saham COIN. Tercatat, saham COIN mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga lebih dari 180 kali dengan total pemesanan lebih dari 200.000 calon investor.

“Kami berterima kasih kepada regulator, para profesi penunjang, mitra-mitra dan investor atas kepercayaan dan dukungannya yang menyambut baik kehadiran COIN di pasar saham. Sebagai induk usaha dari PT Central Finansial X (CFX) sebagai Bursa Aset Kripto dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC), kami percaya animo dari masyarakat terhadap saham COIN menggambarkan penerimaan aset kripto yang semakin luas dari masyarakat dan mengajak seluruh pihak untuk ikut melakukan pengawasan,” ujar Ade dalam seremoni pencatatan saham IPO COIN di Gedung BEI, Rabu (09/07/2025).

Sementara itu, Abraham Nawawi, Direktur Keuangan COIN, menambahkan, dalam IPO ini, COIN berhasil mengantongi total dana IPO sebesar Rp220 miliar, dengan harga penawaran Rp100 per saham.

“Dari total dana IPO tersebut, Perseroan akan mempergunakannya untuk mendukung kebutuhan modal kerja Perusahaan anak, yakni CFX dan ICC yang masing-masing memperoleh sebesar 85% dan 15%,” kata Abraham.

Ade mengemukakan, COIN merupakan emiten ke-18 di tahun 2025 yang melantai di BEI hari ini, Rabu (09/7/2025). Dengan kode saham COIN, Perseroan menorehkan sejarah sebagai ekosistem Bursa Aset Kripto pertama di dunia yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal Indonesia.

Ade menjelaskan, dengan memutuskan menjadi perusahaan terbuka, COIN semakin memperkuat ekosistem aset kripto yang terintegrasi, lebih teregulasi, dan pencatatannya dapat diawasi oleh publik sehingga akuntabilitas menjadi lebih baik terhadap industri aset kripto di Indonesia.

Berdasarkan data laporan terbaru dari Chainalysis Global Crypto Adoption Index, Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam adopsi aset kripto global, naik dari peringkat sebelumnya di posisi ketujuh. Artinya, Indonesia merupakan negara dengan adopsi aset kripto nomor satu di kawasan Asia Tenggara.

Peningkatan terhadap adopsi aset kripto secara global didukung oleh semakin meningkatnya jumlah konsumen aset kripto nasional yang sudah mencapai 14,16 juta orang per April 2025, atau terus bertambah dibandingkan Januari 2025 di angka 12 juta orang.

Semakin bertambahnya minat masyarakat terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi yang sudah mendapatkan pengawasan dari Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC mampu mendorong pertumbuhan total transaksi aset kripto Indonesia yang mencapai hingga Rp650,61 triliun di akhir 2024.

“Melalui Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC yang dijalankan secara transparan, inovatif, dan berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kami percaya industri aset kripto nasional akan terus berkembang positif dan tumbuh berkelanjutan.

Hingga akhirnya Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC tidak hanya menjadi rumah bagi industri aset kripto di Indonesia, tetapi juga diharapkan akan mampu untuk menjadi pusat perdagangan aset kripto di kawasan Asia Tenggara,” terang Ade.

Sejauh ini COIN didukung oleh kinerja keuangan Perseroan yang solid. Tercatat, COIN pada akhir Desember 2024 berhasil membukukan kenaikan pendapatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dengan mencatat net profit margin sebesar 42,32% dari total pendapatan.

Abraham mengemukakan, Perseroan optimistis untuk dapat meningkatkan pendapatan pada akhir tahun 2025 melalui pengembangan produk dan usaha yang dilakukan oleh entitas anak, salah satunya produk Derivatif kripto.

“Sepanjang tahun 2025, CFX juga terus mendorong pertumbuhan produk Derivatif, yang mana berfungsi sebagai lindung nilai, sehingga pada saat harga Spot aset kripto menurun, tetap ada transaksi Derivatif untuk memasang posisi lindung nilai,” jelas Abraham.

Ade mengungkapkan, dengan kehadiran COIN di bursa saham menjadi momentum bagi Indonesia menjadi pusat perdagangan aset kripto di Asia Tenggara, bukan sekadar menjadi pasar.

“Ke depannya dengan dukungan regulator, instansi terkait, dan infrastruktur bursa yang terpercaya, Indonesia dapat memfasilitasi transaksi lintas negara yang lebih jelas dan aman untuk bertransaksi aset kripto di Indonesia,” tutup Ade.

Artikel Terkait

Abadi Nusantara (PACK) Siap Terbitkan Obligasi Wajib Konversi Rp3,25 Triliun, Simak Penggunaannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen  PT Abadi Nusantara Hijau Investama...

Bos ITSEC Asia Borong 12,25 Juta Saham CYBR, Nilai Transaksinya Miliaran!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk...

PEFINDO Tarik Peringkat Efek Utang Merdeka Battery (MBMA), Mengapa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) melakukan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru