STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah tegas pada awal pekan ini. Otoritas pasar modal memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK). Suspensi ini berlaku efektif mulai hari Senin, 1 Desember 2025.
Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, menyampaikan pengumuman tersebut. Penghentian perdagangan Efek Perseroan dilakukan di Seluruh Pasar. Kebijakan ini diterapkan sejak Sesi I Periodic Call Auction.
Keputusan gembok saham ini diambil bukan tanpa alasan. Manajemen TGUK dinilai kurang kooperatif dalam memberikan informasi. Perusahaan tersebut belum menyampaikan Keterbukaan Informasi atas Permintaan Penjelasan Bursa secara lengkap dan konsisten.
Langkah ini menjadi peringatan keras bagi emiten. Bursa berharap investor tetap waspada terhadap perkembangan perusahaan. Pihak otoritas meminta pelaku pasar untuk selalu memantau informasi resmi.
“Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” demikian bunyi pengumuman resmi bursa yang dikutip Selasa (2/12/2025).
Ini bukan kali pertama saham emiten tersebut terkena suspensi. Sebelumnya, BEI juga pernah menghentikan perdagangan saham TGUK. Sanksi tersebut diberikan pada bulan Mei 2025.
Kala itu, saham TGUK mengalami pergerakan harga yang tidak wajar. Terjadi lonjakan harga kumulatif yang sangat signifikan dalam waktu singkat. Hal ini memicu kekhawatiran otoritas bursa.
Yulianto menegaskan tindakan suspensi merupakan upaya menjaga pasar yang teratur. Perlindungan terhadap investor menjadi prioritas utama bursa dalam mengambil keputusan ini.
“Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK),” ujar Yulianto dalam keterangannya terkait suspensi sebelumnya.
BEI terus mengimbau semua pihak untuk bijak. Keterbukaan informasi dari emiten sangat krusial. Tujuannya agar investor dapat mengambil keputusan investasi berdasarkan data yang transparan dan akurat.
Harga Saham
Data perdagangan terakhir sebelum suspensi masa lalu menunjukkan volatilitas tinggi. Pada penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025), saham TGUK tercatat terbang tinggi. Harganya melonjak 34,31% atau naik 35 poin.
Saham ini parkir di level Rp137 per lembar. Angka tersebut menjadi level penutupan tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Sementara itu, harga terendah saham ini dalam setahun terakhir berada di level Rp50.
Aktivitas transaksi saham TGUK kala itu sangat ramai. Saham dibuka di level Rp102 dan bergerak di rentang Rp102 hingga Rp137 sepanjang hari. Volume transaksi tercatat mencapai 155,95 juta saham.
Nilai transaksi pada hari tersebut menembus angka Rp20,69 miliar. Saham ini diperdagangkan sebanyak 4.646 kali dalam sehari. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat berada di angka sekitar Rp489,29 miliar.
