STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) berhasil membukukan laba sebesar Rp10,62 miliar (Rp17 per saham) pada 2024. Pada periode yang sama 2023, emiten di bidang produksi dan distribusi film kemasan fleksibel ini merugi Rp29,64 miliar.
Pencapaian laba AKPI tersebut, menurut laporan keuangan per 31 Desember 2024 yang diumumkan Selasa (8/4/2025), ditopang oleh penjualan bersih yang naik 11,06% menjadi Rp3,02 triliun pada 2024, dari Rp2,72 triliun tahun 2023.
Sebesar Rp1,62 triliun (53,49%) dari penjualan domestik ke pihak ketiga, sedangkan Rp1,41 triliun(46,50%) berasal dari penjualan ekspor pihak ketiga.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan AKPI juga meningkat 8,56% jadi Rp2,71 triliun pada 2024, dari Rp2,49 triliun pada 2023. Namun, laba kotor Perseroan tumbuh 38,83% jadi Rp312,34 miliar dibanding Rp224,97 miliar pada tahun 2023.
Total aset AKPI per Desember 2024 sebesar Rp1,35 triliun. Sementara jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan, masing-masing Rp1,62 triliun dan Rp1,73 triliun.
Sekedar informasi, PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) memproduksi dan mendistribusikan film kemasan fleksibel untuk keperluan industri dan barang konsumsi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980 sebagai produsen BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) pertama di Asia Tenggara.
Pada tahun 1991, perusahaan memperluas bisnisnya ke luar negeri dengan mendirikan Stenta Films (M) Sdn Bhd dan fasilitas produksi BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terephthalate) di Malaysia. Perusahaan tersebut melakukan IPO (initial public offering) pada bulan Desember 1992. (konrad)