STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali menunjukkan komitmenya dalam mendorong pertumbuhan industri maritim nasional. Melalui partisipasi strategis di Indonesia Maritime Week 2025, Bank Mandiri mempertegas perannya sebagai pemain utama dalam penguatan ekosistem pelayaran dan galangan kapal.
SEVP Commercial Banking Group Bank Mandiri, Frans Gunawan L. Tobing mengemukakan, dukungan ini merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri memperluas jangkauan pembiayaan di sektor-sektor strategis. “Kami berkomitmen menyediakan solusi keuangan yang berkelanjutan dan relevan agar industri pelayaran Indonesia mampu menjadi pemain utama, baik di tingkat domestik maupun regional,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Hingga Kuartal I 2025, pembiayaan Bank Mandiri untuk industri pelayaran tercatat naik 23,5% secara tahunan menjadi Rp39,3 triliun. Untuk sektor galangan kapal, pembiayaan juga tumbuh 12,3% menjadi Rp6,4 triliun.
Bank Mandiri kini menjadi pemimpin pasar pembiayaan industri maritim nasional. Berdasarkan data akhir 2024, Mandiri menguasai 39,34% pangsa pasar sektor pelayaran dan 46,7% di sektor galangan kapal. Pencapaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan pelaku industri terhadap layanan Mandiri yang adaptif dan menyeluruh.
Selain pembiayaan, Bank Mandiri juga membangun ekosistem maritim yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Melalui Kopra by Mandiri, sebuah platform digital untuk korporasi, Bank Mandiri mendukung efisiensi operasional dan pengelolaan keuangan pelaku industri secara real-time.
Kopra mencatatkan nilai transaksi hingga Rp6.000 triliun pada Kuartal I 2025. Angka ini naik 16,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Platform ini menawarkan layanan seperti cash management, trade finance, supply chain management, serta konektivitas sistem keuangan lewat API.
“Bank Mandiri berkomitmen menjadi mitra strategis bagi pelaku industri maritim dengan menghadirkan layanan keuangan yang komprehensif,” kata Frans. Ia menambahkan, Mandiri memahami kebutuhan industri secara menyeluruh, mulai dari akses pembiayaan hingga operasional melalui solusi digital.
Prospek industri pelayaran nasional juga semakin cerah. Volume arus barang domestik diperkirakan meningkat dari 351 juta ton pada 2023 menjadi 379 juta ton pada 2024. Kenaikan produksi komoditas unggulan seperti batubara, nikel, dan CPO turut mendorong lonjakan aktivitas pelayaran.
Bank Mandiri juga melihat peluang besar dari program peremajaan armada kapal nasional. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, terdapat sekitar 1.600 kapal berusia di atas 25 tahun yang berpotensi diremajakan. Ini menjadi ruang baru bagi Bank Mandiri dalam memperluas pembiayaan dan solusi layanan untuk pelaku industri galangan kapal.
Tak hanya soal bisnis, Bank Mandiri turut mengedepankan aspek keberlanjutan. Bank ini mendorong pelaku usaha maritim untuk mengadopsi praktik bisnis ramah lingkungan melalui sertifikasi seperti ISO 14001, ISO 45001, atau dokumen lain yang diakui. Bank juga mendukung inisiatif efisiensi energi dan pengurangan emisi dalam operasional perusahaan.
“Dengan sinergi pembiayaan, dukungan digital, dan pemahaman mendalam terhadap value chain maritim, Bank Mandiri memastikan kehadirannya sebagai mitra finansial terpercaya bagi penguatan industri maritim nasional yang berkelanjutan,” tutup Frans.