Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

Banyak Perusahaan Besar Belum IPO, BEI Susun Kajian Baru Biar Mereka Tertarik Melantai!

STOCKWATCH (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan berskala besar untuk melantai di pasar modal. Langkah ini dilakukan agar perusahaan memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang yang lebih efisien.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, kehadiran perusahaan tercatat dengan skala besar atau lighthouse company sangat penting bagi perkembangan pasar modal.

“Kehadiran perusahaan tercatat dengan skala besar diharapkan dapat memperkuat struktur dan likuiditas pasar serta menarik lebih banyak minat investor,” ujar Nyoman.

BEI sendiri mendefinisikan lighthouse company sebagai perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun. Selain itu, saham yang dilepas ke publik atau free float-nya juga harus minimal 15%.

Untuk menarik lebih banyak perusahaan besar, BEI tengah menyusun kajian terkait potensi Initial Public Offering (IPO) di Indonesia. Kajian ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

“Termasuk diantaranya mencakup grup usaha dari berbagai sektor yang saat ini masih belum menggunakan pasar modal sebagai opsi pendanaan maupun perusahaan yang telah IPO guna mengetahui pengalaman IPO mereka dan memetakan hal-hal yang menjadi masukan bagi kami dari atas proses yang telah dilakukan pada saat mereka IPO,” ujar Nyoman di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

BEI juga melibatkan investor institusi dan ritel, lembaga serta institusi pemerintah, dan pihak lain yang relevan. Tujuan kajian ini adalah untuk menggali pengalaman perusahaan yang sudah IPO dan memetakan masukan dari mereka terhadap proses yang telah dilalui. Semua proses dilakukan secara anonim demi menjaga objektivitas dan independensi.

“Sebagai bagian dari proses perumusan kebijakan dan penyempurnaan regulasi, kami sampaikan bahwa BEI secara aktif mendengarkan pandangan dan aspirasi dari para pemangku kepentingan. Proses ini dilakukan secara anonim guna menjaga objektivitas serta independensi proses,” jelas Nyoman.

Namun, BEI belum dapat membeberkan hasil kajian tersebut karena prosesnya masih berjalan. “Sehubungan dengan proses kajian yang masih berlangsung, kami belum dapat menyampaikan informasi maupun kesimpulan terkait hal tersebut,” ujarnya

Meski begitu, Nyoman menyebut masukan yang diterima dari para stakeholder sangat beragam. Ada yang menyangkut peraturan, ada pula yang menyoroti proses hingga ekosistem pasar modal secara menyeluruh yang mendukung proses IPO di Indonesia.

“Kami menerima seluruh masukan ini sebagai masukan yang baik untuk kami dapat melakukan perbaikan berkelanjutan,” tegasnya.

Setelah kajian ini rampung, BEI berencana akan menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada publik dan para pemangku kepentingan. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

“BEI senantiasa berkomitmen untuk menyusun kebijakan berbasis data dan masukan dari para pemangku kepentingan agar bisa menjawab tantangan pasar secara tepat dan mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia secara berkelanjutan,” tutup Nyoman.

Artikel Terkait

MNC Tourism (KPIG) Akuisisi 55% Saham Kios Ria Kreasi, Ini Tujuannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG)...

Xolare RCR Energy dan Apolpo LLC Jalin Kerjasama, Kembangkan Pasar CCUS di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Apolpo LLC, perusahaan Amerika Serikat yang...

Perkuat Jaringan, Avian Brands Targetkan Buka 6 Pusat Distribusi Baru di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru