STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Maret 2025, berhasil mencatatkan kinerja keuangan solid pada tahun 2024. Hal ini terindikasi melalui kinerja pendapatan dan laba perusahaan tersebut yang tumbuh positif.
Menurut laporan keuangan Desember 2024 yang dipublikasikan, Rabu (9/4/2025), MINE berhasilĀ membukukan laba bersih sebesar Rp306,49 miliar pada 2024, tumbuh 41% jika dibandingkan Rp217,28 miliar pada tahun 2023.
Pertumbuhan laba Perseroan terutama karena didukung oleh pendapatan bersih yang meningkat 20,42% menjadi Rp2,12 triliun pada 2024, dari Rp1,75 triliun pada tahun 2023. Mayoritas pendapatan emiten jasaĀ penambagan nikel itu tersebut disumbangkan oleh bisnis jasa penambangan yakni sebesar Rp2,10 triliun. Jumlah tersebut mencapai 99,35% dari total pendapatan Perseroan tahun lalu.
Kenaikan pendapatan diikuti dengan peningkatan beban pokok pendapatan MINE sebesar 16,99% dari, Rp1,33 triliun pada 2023 menjadi Rp1,56 triliun tahun 2024. Namun, laba kotor emiten jasa penambagan nikel itu melonjak 31,17% menjadi Rp557,93 miliar pada 2024 dibanding Rp425,34 miliar pada tahun 2023.
Sekedar informasi, PT Sinar Terang Mandiri Tb (MINE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Maret 2025. Dalam IPO ini, perseroan menawarkan kepada para investor sebanyak 612.665.300 saham yang ekuivalen dengan 15% dari modal ditempatkan. Harga perdana saham MINE sebesar Rp216 per saham, sehingga Perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp132,3 miliar.
PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) adalah perusahan yang didirikan tahun 2004 di Manado, Sulawesi Utara, dan berkantor pusat di Jakarta. Unit bisnis MINE meliputi perencanaan tambang, pembangunan infrastruktur tambang, operasi tambang, dan pengangkutan, tongkang, dan transshipment produk. Lokasi tambang di Morowali (Sulawesi Tengah) dan Weda (Maluku Utara). (konrad)