STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sepanjang 2025 mendapat tanggapan dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Wakil Presiden Direktur BCA, John Kosasih, menilai tren pemangkasan bunga bisa menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan kredit tahun ini.
“Secara umum penurunan BI Rate sampai dengan year-to-date itu kurang lebih sekitar 4 kali. Ya itu sudah dilakukan 4 kali. Dan kami memproyeksikan akan ada 2 kali lagi sampai dengan akhir tahun 2025 ini,” ujar John dalam Public Expose Live 2025 yang digelar Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9/2025).
John menegaskan arah suku bunga The Fed, inflasi, dan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi hal yang sangat diperhatikan pengambil kebijakan. Menurutnya, suku bunga memang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun tidak bisa menjadi satu-satunya faktor.
“Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, saya kira yang namanya suku bunga itu menjadi salah satu hal yang penting selain dari permintaan dari sisi permintaannya, demand for the credit gitu ya. Kalau kita perhatikan tadi Bank Indonesia sudah membantu untuk menurunkan suku bunga,” jelasnya.
Ia menambahkan, harapan adanya percepatan pertumbuhan kredit tetap harus melihat sisi kebutuhan. “Mudah-mudahan dengan adanya ini dapat mendongkrak yang namanya pertumbuhan kredit. Tapi kembali lagi, yang namanya kredit bukan hanya dari sisi bunganya saja, tapi harus dari sisi permintaan. Tentu saja harus ada kebutuhan,” tegas John.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19-20 Agustus 2025 memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%. BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,25% dan Lending Facility menjadi 5,75%.