STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menegaskan komitmen menjaga tradisi pembagian dividen bagi para pemegang saham. Wakil Presiden Direktur BCA, John Kosasih, menyampaikan tanggapan terkait potensi dividen interim dan dividen payout ratio untuk kinerja tahun buku 2025.
John menjelaskan, pembagian dividen setiap tahun memperhitungkan berbagai aspek. Salah satunya keseimbangan kebutuhan permodalan, penyaluran kredit, kepentingan pemegang saham, serta manajemen risiko atau capital adequacy ratio (CAR). “Secara historis, dividen BCA dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan,” kata John, dalam Public Expose Live 2025 yang digelar Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9/2025).
BCA rutin membagikan dividen secara interim. Langkah ini memungkinkan investor memanfaatkan cashflow untuk reinvestasi di saham BCA. John menambahkan, rentabilitas BCA saat ini terjaga dengan baik, sehingga kemampuan membayar dividen tetap kuat.
Dividen payout ratio BCA saat ini tercatat relatif tinggi, yakni sebesar 68%. John berharap rasio ini bisa dipertahankan. “Dividen payout ratio yang relatif tinggi ini dapat terus dipertahankan dengan baik,” ujarnya.
Sebagai catatan, BCA membagikan dividen interim Rp50 per saham pada 11 Desember 2024. Total dividen interim mencapai Rp6,16 triliun untuk tahun buku 2024, naik 18% dibandingkan dividen interim tahun sebelumnya.
Total dividen BCA untuk tahun buku 2024 mencapai Rp37 triliun, setara 67,4% dari laba bersih Rp54,8 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun buku 2023, BCA membagikan dividen Rp33,2 triliun atau 68,4% dari laba bersih Rp48,6 triliun. Dividen tunai per saham naik dari Rp250 menjadi Rp300, termasuk dividen interim Rp50 per saham yang dibayarkan pada 11 Desember 2024.
Dengan kondisi kinerja dan strategi BCA yang stabil, peluang pembagian dividen interim pada tahun 2025 dinilai tetap besar. Investor pun diharapkan bisa menikmati aliran dividen sambil memanfaatkan potensi reinvestasi.