STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan adanya aktivitas transaksi tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA) pada dua saham, yakni PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) dan PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN).
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan pengumuman UMA ini dikeluarkan sebagai bentuk perlindungan bagi investor agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” ujar Pande Made, dikutip Senin (27/10/2025).
Ia menegaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan di bidang pasar modal, namun menjadi sinyal bagi investor untuk mencermati perkembangan transaksi saham tersebut.
Informasi terakhir terkait PART tercatat pada 16 Oktober 2025, yang dipublikasikan di situs resmi BEI mengenai pencatatan saham. Saat ini Bursa tengah mencermati pola transaksi saham PART yang dinilai tidak lazim.
Selain PART, BEI juga mencatat adanya pola transaksi tidak wajar pada saham MSIN. Informasi terakhir mengenai emiten ini disampaikan pada 10 Oktober 2025 terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham MSIN yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” kata Pande Made.
BEI meminta para investor untuk memperhatikan sejumlah hal penting, antara lain jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi dari Bursa, kinerja serta keterbukaan informasi perusahaan, dan rencana aksi korporasi jika belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Selain itu, investor juga diminta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul ke depan sebelum mengambil keputusan investasi.
Harga Saham
Pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025, saham PART ditutup melemah ke level Rp119 per saham, turun Rp2 atau 1,65% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp121. Sepanjang perdagangan, harga saham PART sempat menyentuh level tertinggi di Rp121 dan terendah di Rp117 dengan total volume transaksi mencapai 31,12 juta saham.
Sepanjang tahun berjalan, saham PART tercatat pernah menyentuh harga tertinggi di Rp138 pada 12 Agustus 2025 dan terendah di Rp68 pada 14 Februari 2025. Dalam rentang 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp60 hingga Rp147. Nilai kapitalisasi pasar PART tercatat sebesar Rp323,68 miliar.
Sementara itu, saham MSIN stagnan di level Rp515 per saham. Posisi ini tidak berubah dibandingkan penutupan sebelumnya. Saham MSIN sempat diperdagangkan di kisaran Rp510 hingga Rp525 per saham dengan volume transaksi mencapai 29,38 juta saham.
Dalam setahun terakhir, saham MSIN sempat menyentuh level tertinggi di Rp940 pada 14 Maret 2025 dan terendah di Rp444 pada 9 April 2025. Dalam 52 minggu terakhir, harga saham MSIN bergerak di kisaran Rp430 hingga Rp1.465 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp31,24 triliun.
