STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali suspensi perdagangan dua saham yang sebelumnya dihentikan akibat kenaikan harga yang sangat signifikan. Pencabutan suspensi ini mencakup saham PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) dan PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK). Keduanya kembali bisa diperdagangkan mulai sesi I pada 5 Desember 2025.
Pembukaan kembali suspensi tersebut disampaikan langsung oleh Mulyana P.H., Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (4/12/2025). “Suspensi atas perdagangan saham PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 5 Desember 2025,”ujarnya.
Ia juga menegaskan hal yang sama untuk saham ROCK. “Suspensi atas perdagangan saham PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 5 Desember 2025,” imbuhnya.
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham KDTN mulai sesi I Senin, 17 November 2025. Harga saham KDTN saat itu naik signifikan sehingga bursa menilai perlu ada perlindungan tambahan bagi investor.
Suspensi juga diberlakukan untuk saham ROCK pada Kamis (4/12/2025). Suspensi dimulai pada sesi I di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Penghentian ini dilakukan setelah harga sahamnya naik terlalu cepat dalam waktu singkat. Menurut BEI, langkah ini diperlukan sebagai pendinginan pasar atau cooling down demi melindungi investor. Tujuannya adalah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar.
Harga Saham
Sebelum disuspensi, kedua saham mencatat kenaikan harga yang mencolok.
Saham KDTN menguat signifikan pada Jumat, 14 November 2025. Harga penutupan berada di Rp356 per saham. Nilai ini naik Rp70 atau 24,48% dari penutupan sebelumnya di Rp286. Saham ini dibuka di Rp350, menyentuh harga tertinggi di Rp356, dan sempat turun ke Rp300. Volume transaksi tercatat 19.878.800 saham.
KDTN turut mencetak harga tertinggi tahun berjalan di Rp356 dan harga terendah di Rp108 pada 17 Oktober 2025. Rentang 52 minggunya berada di antara Rp100 sampai Rp356. Kapitalisasi pasar tercatat Rp445,01 miliar.
Saham ROCK juga ditutup melesat Rp265 atau 25% ke level Rp1.325 per lembar pada perdagangan Rabu (3/12/2025). Harga ini menjadi yang tertinggi sepanjang tahun berjalan. Volume perdagangan mencapai 1.272.600 saham dengan kapitalisasi pasar Rp1.901.620.257.500.
