STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali suspensi perdagangan empat saham mulai sesi I, Jumat, 3 Oktober 2025. Saham yang dicabut suspensinya adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Era Graharealty Tbk (IPAC), dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR).
Sebelumnya, perdagangan saham JARR dihentikan sementara sejak 25 September 2025. Suspensi dilakukan setelah harga saham melonjak signifikan dalam waktu singkat.
Tiga saham lain yakni BEEF, IPAC, dan IDPR mulai disuspensi pada 2 Oktober 2025. BEI menilai lonjakan harga yang terlalu cepat berpotensi menimbulkan risiko bagi investor, sehingga langkah penghentian sementara dianggap perlu sebagai cooling down.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan suspensi keempat saham tersebut kini resmi dicabut. “Dengan ini diumumkan suspensi atas perdagangan saham JARR, BEEF, IPAC, dan IDPR di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 3 Oktober 2025,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Harga Saham
Saham JARR melesat tajam pada perdagangan Rabu, 24 September 2025. Harga ditutup di Rp4.250 per lembar, naik 25% atau setara Rp850 dibanding penutupan sebelumnya di Rp3.400.
Sejak dibuka di Rp4.230, saham emiten kelapa sawit ini terus menguat hingga menyentuh Rp4.250. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang tahun, sementara level terendah harian tercatat Rp3.730. Volume transaksi mencapai 64,98 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp39,23 triliun. Sepanjang tahun, pergerakan JARR tergolong fantastis. Dari titik terendah Rp306 pada 30 Januari 2025, kini harga menembus rekor baru. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di rentang Rp256 hingga Rp4.250.
Pada perdagangan Rabu, 1 Oktober 2025, tiga saham lain juga mencatat lonjakan tajam. Saham IDPR ditutup di Rp434 per lembar, naik 54 poin atau 14,21% dari Rp380. Saham ini sempat dibuka di Rp386, turun ke Rp364, lalu melesat ke Rp450 yang menjadi rekor tertinggi tahun ini. Volume transaksi mencapai 3.318.500 lembar dengan kapitalisasi pasar Rp869,3 miliar. Dalam setahun terakhir, IDPR bergerak di kisaran Rp124 hingga Rp450, dengan titik terendah Rp155 pada 6 Maret 2025.
Saham IPAC juga menguat dengan penutupan di Rp274 per lembar, naik 9,60% dari Rp250. Saham ini dibuka di Rp274 dan bertahan di level yang sama hingga penutupan. Harga Rp274 menjadi posisi tertinggi sepanjang tahun, jauh di atas titik terendah Rp82 pada 20 Januari 2025. Volume perdagangan tercatat 46.900 lembar dengan kapitalisasi pasar Rp260,26 miliar. Dalam 52 minggu terakhir, IPAC bergerak di rentang Rp81 hingga Rp274.
Saham BEEF tak kalah menarik. Harga ditutup di Rp620 per lembar, naik 70 poin atau 12,73% dari Rp550. Saham ini dibuka di Rp650 yang juga menjadi level tertinggi harian, sementara terendahnya berada di Rp530. Sepanjang tahun berjalan, harga BEEF pernah anjlok ke Rp116 pada 5 Februari 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp107 hingga Rp650. Volume transaksi pada 1 Oktober 2025 mencapai 85,53 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp5,03 triliun.
