STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan empat saham pada Rabu, 8 Oktober 2025. Keputusan ini diambil karena harga keempat saham tersebut melonjak tajam dalam waktu singkat dan dinilai tidak wajar.
Empat saham yang terkena suspensi yaitu PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), dan PT Koka Indonesia Tbk (KOKA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan penghentian sementara ini dilakukan untuk melindungi investor serta memberikan waktu jeda di pasar.
“Penghentian sementara perdagangan saham MLPL, FOLK, ASLI, dan KOKA dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 8 Oktober 2025,” ujar Yulianto Aji Sadono, dikutip Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, suspensi ini memberi waktu bagi pelaku pasar agar bisa mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang berdasarkan informasi yang tersedia.
BEI menegaskan penghentian sementara perdagangan keempat saham tersebut merupakan langkah perlindungan bagi investor setelah harga sahamnya naik signifikan dalam waktu singkat. Suspensi berlaku mulai sesi I tanggal 8 Oktober 2025 dan akan dibuka kembali setelah ada pengumuman lebih lanjut dari bursa.
BEI juga mengimbau seluruh pelaku pasar untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten sebelum mengambil keputusan investasi. Hal ini penting agar keputusan investasi didasarkan pada data yang akurat dan transparan.
Harga Saham
Harga saham MLPL ditutup menguat ke level Rp246 pada perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025. Saham ini naik 5,13% atau setara Rp12 dibanding penutupan sebelumnya di Rp234 pada 6 Oktober 2025.
Sepanjang sesi, MLPL sempat menyentuh level tertinggi di Rp274 dan terendah di Rp232. Volume transaksi mencapai 1,15 miliar saham. Dalam setahun terakhir, harga MLPL bergerak di rentang Rp75 hingga Rp274. Selama 2025, posisi Rp246 menjadi level tertinggi yang pernah dicapai, sementara terendahnya ada di Rp86 pada 9 April 2025. Dengan harga saat ini, kapitalisasi pasar MLPL sekitar Rp3,85 triliun.
Saham FOLK melonjak tajam pada perdagangan yang sama. Harga sahamnya ditutup di Rp155 per saham, naik 34,78% atau setara Rp40 dari posisi sebelumnya di Rp115. FOLK dibuka di Rp116 dan sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp155, yang juga menjadi rekor tertinggi sepanjang tahun ini. Harga terendah hari itu berada di Rp116 per saham.
Volume perdagangan FOLK mencapai 66,47 juta lembar dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp611,96 miliar. Sejak awal tahun, saham ini bergerak di kisaran Rp50 hingga Rp155 per saham.
Saham ASLI juga mencatat kenaikan signifikan. Harga sahamnya ditutup di Rp220 per lembar, naik 34,97% atau 57 poin dari penutupan sebelumnya di Rp163. Sepanjang hari, ASLI bergerak di kisaran Rp180 hingga Rp220 per saham, dengan volume transaksi 414,43 juta lembar. Saham ini dibuka di Rp190 dan mencapai level tertingginya di Rp220, yang juga menjadi rekor tahun ini.
Sejak awal 2025, ASLI sudah melesat jauh dari level terendahnya di Rp50 per saham pada 2 Januari 2025. Kini kapitalisasi pasarnya mencapai sekitar Rp1,37 triliun.
Saham KOKA ikut mencuri perhatian pada perdagangan 7 Oktober 2025. Harga sahamnya ditutup di Rp410 per saham, naik 4,59% atau 18 poin dibanding penutupan sebelumnya di Rp392.
KOKA dibuka di Rp474 per saham dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp490 sebelum turun ke posisi terendah di Rp408. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan volume mencapai 327,02 juta saham. Sepanjang tahun ini, KOKA mencatat harga tertingginya di Rp410 pada 7 Oktober 2025, sedangkan harga terendahnya di Rp64 pada 7 Juli 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp50 hingga Rp490 per saham.
Dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp1,17 triliun, KOKA kini menjadi salah satu saham yang ramai diburu investor di pasar modal.