STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan dua saham pada Rabu (15/10/2025). Kedua saham tersebut adalah PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan penghentian sementara atau suspensi ini dilakukan karena harga kedua saham tersebut mengalami lonjakan signifikan dalam waktu singkat.
“Dlam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor,” ujar Pande Made Kusuma Ari A., dikutip Rabu (15/10/2025).
Suspensi saham ASPI dan MORA berlaku mulai sesi I perdagangan hari ini di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Penghentian sementara perdagangan kedua saham tersebut akan berlangsung hingga pengumuman lebih lanjut dari BEI.
“Penghentian sementara perdagangan saham dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,@ imbuhnya.
BEI juga mengimbau seluruh pihak yang berkepentingan agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing perusahaan tercatat. Transparansi informasi dinilai penting agar investor dapat menilai kondisi fundamental emiten dengan lebih objektif.
Harga Saham
Saham ASPI melesat pada perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025. Harga saham naik 18,23% ke level Rp1.070 per saham, bertambah Rp165 dari penutupan sebelumnya di Rp905 pada 13 Oktober 2025.
ASPI dibuka di Rp910 dan sempat menembus level tertinggi harian di Rp1.125, sebelum akhirnya ditutup di posisi puncak harian. Level terendahnya tercatat di Rp910. Volume perdagangan mencapai 8,58 juta saham, menunjukkan tingginya minat beli investor.
Sejak awal tahun, harga ASPI sudah bergerak dari titik terendah Rp107 pada 11 Februari 2025 hingga menyentuh level tertinggi tahun ini di Rp1.070 pada 14 Oktober 2025. Dengan lonjakan tersebut, nilai kapitalisasi pasar ASPI mencapai Rp729,55 miliar.
Sementara itu, saham MORA juga mencatat lonjakan tajam pada hari yang sama. Harga sahamnya ditutup di Rp1.015 per lembar, naik Rp155 atau 18,02% dari posisi sebelumnya di Rp860.
Sepanjang perdagangan, saham MORA sempat menyentuh level tertinggi di Rp1.075 dan terendah di Rp840. Volume transaksi mencapai 5,86 juta lembar saham.
Kenaikan ini membuat harga MORA mencetak rekor tertinggi tahun ini di Rp1.015. Sebelumnya, level terendah tahun 2025 berada di Rp362 pada 17 Februari. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak di rentang Rp290 hingga Rp1.075.
Dengan lonjakan harga tersebut, kapitalisasi pasar MORA kini menembus sekitar Rp24 triliun.