STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan dua saham sekaligus. Kedua saham tersebut yakni PT Soho Global Health Tbk (SOHO) dan PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB) mulai sesi I perdagangan Senin, 27 Oktober 2025.
Langkah ini diambil setelah kedua saham tersebut mengalami kenaikan harga kumulatif yang signifikan dalam waktu singkat. Suspensi dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor agar dapat menilai kembali keputusan investasinya secara hati-hati.
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., mengatakan langkah ini merupakan bagian dari mekanisme cooling down untuk menjaga kestabilan pasar.
“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SOHO dan GLOB pada tanggal 27 Oktober 2025,” ujarnya, dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (27/10/2025).
Suspensi saham SOHO dan GLOB dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Langkah ini bertujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan informasi yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.
Pande Made menambahkan, pihak bursa mengimbau seluruh investor dan pihak terkait untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten.
Harga Saham
Pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025, saham SOHO melesat 24,81% ke level Rp1.635 per saham. Harga ini naik Rp325 dari posisi penutupan sebelumnya di Rp1.310.
SOHO dibuka di level Rp1.425 dan sempat menyentuh titik tertinggi di Rp1.635. Volume perdagangan mencapai 525.900 saham. Kenaikan ini sekaligus mencatat rekor tertinggi tahun berjalan di Rp1.635, jauh di atas level terendah tahun ini yang berada di Rp590 pada 8 April 2025. Nilai kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp20,75 triliun.
Sementara itu, saham GLOB juga bergerak positif. Harga sahamnya naik 9,93% ke level Rp155 per saham, menguat Rp14 dari posisi sebelumnya di Rp141.
GLOB dibuka di level Rp155 dan bertahan di posisi yang sama sepanjang perdagangan dengan volume transaksi sebanyak 124.000 saham. Saham ini juga menembus level tertinggi tahun berjalan di Rp155, setelah sempat berada di titik terendah Rp41 pada 31 Januari 2025. Kapitalisasi pasarnya kini sebesar Rp172,22 miliar.
