STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2024 sebesar 10,8% (yoy).
Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bidang Departemen Komunikasi BI, mengemukakan, optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Erwin mengemukakan, hasil survei perbankan yang dilakukan oleh BI menunjukkan, penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 96,1%, lebih tinggi dibandingkan 95,4% pada triwulan sebelumnya.
“Peningkatan tersebut terutama pada kredit investasi dan kredit modal kerja. “Pada triwulan I 2024, penyaluran kredit baru diprakirakan melambat dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 44,6%,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (25/1/2024).
Menurut Erwin, standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2023 sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,3%.
Kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih ketat, antara lain pada aspek agunan, plafon kredit, dan persyaratan administrasi. “Di sisi lain, suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diperkirakan tetap longgar,” katanya.