STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kabar mengejutkan datang dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), emiten besutan konglomerat Prajogo Pangestu. Bagaimana tidak, TPIA yang bergerak di industri petrokimia tersebut, mendadak mengumumkan penghentian Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV (PUB IV) senilai Rp8 triliun.
“Dengan ini, kami ingin menyampaikan bahwa kami, PT Chandra Asri Pacific Tbk CAP), memutuskan untuk menghentikan penerbitan PUB IV ke tahap berikutnya. Target dana PUB IV yang dihimpun Rp8.000.000.000.000,” tegas Andre Khor Kah Hin, Direktur TPIA, dalam keterbukaan informasi yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/7/2024).
Menurut Andre, Perseroan telah melakukan penerbitan PUB IV sebanyak empat tahap sejak tahun 2022 hingga 2024. Rinciannya adalah PUB IV Tahap I Tahun 2022 senilai Rp2 triliun. Diikuti PUB IV Tahap II Tahun 2023 sekitar Rp1,250 triliun. Kemudian PUB IV Tahap III Tahun 2023 sebesar Rp1 triliun. Terbaru, PUB IV Tahap IV Tahun 2024 sebanyak Rp1,5 triliun. Dengan demikian, dari aksi korporasi tersebut TPIA sudah mengantongi dana publik mencapai Rp5,750 triliun.
Kendati begitu, nilai surat utang yang diterbitkan TPIA masih kurang Rp2,250 triliun sesuai dengan total pagu yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk diketahui, demi memuluskan penerbitan surat utang TPIA ini, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif melalui No. S-149/D.04/2022 tertanggal 29 Juli 2022.
Lantas, apa sebenarnya alasan TPIA tiba-tiba menghentikan penghimpunan dana dari Pasar Modal Indonesia tersebut.
Menurut Suryandi, Direktur TPIA, keputusan untuk menghentikan penerbitan PUB IV diambil setelah mempertimbangkan kelebihan dana yang telah diperoleh Perseroan. Itu sebabnya, meskipun TPIA masih memiliki batas waktu untuk emisi obligasi hingga 29 Juli 2024, tapi Perseroan memilih tidak lagi melanjutkan rencana penerbitan PUB IV ini.
“Dengan memperhatikan pertimbangan kelebihan dana daripada kebutuhan yang kami miliki, dukungan keuangan yang kuat dari berbagai sumber, dan juga kumpulan likuiditas yang kuat,” ujar Suryadi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan,” tutup Suryandi,