Selasa, Agustus 12, 2025
27.2 C
Jakarta

Bos BEI Siap Buka Kode Domisili Investor September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)Bos Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pembukaan kembali informasi kode domisili investor pada September 2025. Hal itu disampaikan langsung okeh Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam keterangan pers HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia.

Iman menyebut target ini akan menjadi acuan, meski pelaksanaannya tetap berada di bawah tanggung jawab Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik.

“Mengenai kode domisili investor, kalau nanya kapan akan dibuka kembali, Pak Jeffrey yang jawab. Tapi saya kasih target aja di September 2025. Jadi kalau nggak tercapai, tanya Pak Jeffrey ya, jangan tanya saya,” canda Iman.

Rencana pembukaan kode domisili ini juga dibarengi dengan perubahan mekanisme distribusi data. Selama ini distribusi data domisili investor dilakukan pada sesi 2 perdagangan. Ke depan, data akan diberikan dan didistribusikan di akhir sesi pertama.

Iman menjelaskan rekap domisili akan tersedia di dua waktu, yaitu akhir sesi pertama dan akhir sesi kedua. Mekanisme ini diharapkan membuat informasi lebih cepat diakses pelaku pasar.

BEI telah melakukan sosialisasi pada 29 Juli 2025 terkait implementasi penyempurnaan format distribusi data kepada anggota bursa. Sebagai tindak lanjut, BEI mengirimkan format data baru yang dapat digunakan oleh seluruh anggota bursa untuk mendistribusikan data di akhir sesi.

“Target implementasi dari pengembangan format baru ini di awal atau minggu kedua September 2025,” kata Iman.

Rencana BEI menampilkan kembali informasi kode domisili investor ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, menyebutkan OJK sudah menyetujui rencana BEI tersebut.

“Bursa Efek telah menyampaikan kepada OJK rencana pembukaan kode domisili dalam rangka peningkatan likuiditas perdagangan. Penyempurnaan ini akan dilakukan dengan mendistribusikan data kode domisili berikut dengan aktivitas transaksi pada akhir sesi (Sesi I dan sesi akhir perdagangan),” kata Inarno dikutip Jumat (1/8/2025)

Ia menegaskan, OJK mendukung penuh inisiatif peningkatan mekanisme perdagangan. Namun, evaluasi efektivitasnya akan terus dilakukan untuk memastikan pasar tetap teratur, wajar, dan efisien.

“Adapun untuk implementasinya, tentunya menunggu kesiapan dari Bursa,” ujarnya.

Artikel Terkait

Kabar Baik! Mulai Hari Ini BEI Buka Suspensi 3 Saham yang Pernah Naik Tajam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka...

KPEI 2025: Efisiensi Netting 90%, Reksadana jadi Lender dan Main di Repo Government Bond!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)...

Bank Panin Siap Terbitkan Obligasi Rp3,2 Triliun, Bunganya di Atas 6,45% per Tahun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Obligasi Berkelanjutan IV PT Bank Pan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru