Jumat, Desember 12, 2025
33 C
Jakarta

Bos Mandiri Sekuritas Yakin IHSG Tembus 9.000, Ini Alasannya!

STOCKWAATCH.ID (JAKARTA) – Optimisme Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 9.000 pada akhir tahun 2025 semakin menguat. Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, meyakini target tersebut sangat mungkin tercapai. Keyakinan ini muncul melihat tren positif pasar modal yang terus memecahkan rekor.

Tren kenaikan indeks saham memang terus berlanjut hingga penghujung tahun. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH) pada perdagangan Senin (8/12/2025). Indeks ditutup melesat ke level 8.710,695. Capaian ini menandai rekor ke-23 kalinya sepanjang tahun 2025.

Oki menilai pencapaian level psikologis baru tersebut bukanlah hal mustahil. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya juga telah menyampaikan optimisme serupa.

“Jadi kalau bisa achieve 9.000, ya as a matter of time aja ya. Tapi saya yakin sih, confident dengan especially dengan kekuatan retail saat ini, dengan kondisi pasar modal kita menurut saya sih itu most likely akan akan tembus. Menurut saya. Just matter apa cuma masalah waktu sih,” ujar Oki saat ditemui di acara Media Gathering, Economic and Market Outlook 2026 di Jakarta.

Keyakinan ini didorong oleh dominasi investor ritel yang semakin agresif. Nilai transaksi harian dari segmen ritel menunjukkan angka yang fantastis. Hal ini terlihat dari data transaksi di aplikasi milik Mandiri Sekuritas.

“Tapi kita lihat aja dari kita aja retail value-nya, transaction value-nya kenceng banget. Tiap hari. Tiap hari tuh kita pernah touch Rp 2,6 triliun per day. Di ini ya, di apa namanya di apa aplikasi kita di Growin. Jadi luar biasa banget,” ungkapnya.

Kondisi fundamental pasar juga dinilai sangat mendukung. Valuasi saham saat ini masih tergolong murah. Prospek pertumbuhan laba perusahaan juga menjanjikan. Penurunan imbal hasil obligasi turut menjadi katalis positif bagi pasar saham.

“Jadi tahun depan, dengan sekarang valuasi masih murah, tahun depan ekspektasi growth-nya untuk EPS itu 12%, sedangkan bond yield-nya turun, kan bagus equity market-nya,” jelas Oki.

Momentum ini sebaiknya tidak dilewatkan oleh para investor. Oki menyarankan pelaku pasar untuk segera masuk dan menahan portofolio mereka hingga tahun depan.

“Tapi harus harus apa invest sekarang. Ini momentumnya sekarang luar biasa. Di akhir tahun luar biasa. Pegang aja. Dari sekarang sampai tahun depan at least,” tegasnya.

Terkait pilihan saham, Oki tidak membatasi hanya pada saham-saham berkapitalisasi besar atau blue chip. Banyak saham lapis kedua yang memiliki fundamental dan cerita pertumbuhan yang solid. Investor disarankan jeli melihat likuiditas dan teknikalnya.

“Ya lihat aja, lihat fundamentalnya, lihat technical-nya, lihat apa liquidity-nya. Banyak. Saham-saham yang ini banyak, enggak perlu cuma blue chip aja ya. Di luar blue chip banyak banget yang bagus fundamentalnya. Story-nya bagus nih,” tandas Oki.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Ini Sederet Saham Pengungkit IHSG Sesi I, Naik 0,45% ke 8.659,116

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham...

Awas! 4 Saham Ini Bergerak Liar di Luar Kebiasaan, Bursa Beri Peringatan 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyalakan...

Gelontorkan Dana Rp125,93 Miliar, Karya Pacific Investama Caplok 4,03% Saham IATA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Karya Pacific Investama, salah satu pemagang saham...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru