STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – CEO Nvidia Jensen Huang menjual saham perusahaan senilai US$36,4 juta atau sekitar Rp588 miliar. Penjualan ini tercatat dalam dokumen resmi yang disampaikan ke U.S. Securities and Exchange Commission (SEC).
Mengutip CNBC International, sebanyak 225.000 lembar saham dilepas Huang sebagai bagian dari rencananya sejak Maret 2025. Dalam rencana itu, Huang akan menjual hingga enam juta lembar saham Nvidia sampai akhir tahun. Penjualan pertama ia lakukan pada Juni lalu senilai sekitar US$15 juta.
Tahun lalu, bos teknologi berusia 62 tahun ini juga menjual saham Nvidia senilai US$700 juta lewat rencana serupa.
Penjualan ini terjadi di tengah kenaikan harga saham Nvidia. Saham perusahaan naik sekitar 1% pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Kekayaan Huang melonjak tajam sejak awal 2025. Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, total kekayaannya naik lebih dari 25% atau sekitar US$29 miliar hanya dalam waktu tujuh bulan.
Saat ini, kekayaan Huang mencapai US$143 miliar. Angka itu menempatkannya sangat dekat dengan Warren Buffett yang memiliki kekayaan sebesar US$144 miliar.
Bahkan menurut analisis terbaru dari Fortune, Jumat pagi waktu setempat, Huang sudah melampaui Buffett. Nilai kekayaannya tercatat US$143,7 miliar, sedikit di atas Buffett yang mencapai US$142,1 miliar.
Nvidia juga mencetak rekor sendiri. Pada Rabu lalu, perusahaan berbasis di Santa Clara, California, ini menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$4 triliun. Nilai itu melewati Microsoft dan Apple.
Saham Nvidia tetap bertahan di atas angka tersebut hingga Kamis, setelah CNBC melaporkan pertemuan antara pimpinan perusahaan dengan Presiden Donald Trump.
Sementara itu, anggota dewan Nvidia, Brooke Seawell, juga menjual saham senilai sekitar US$24 juta. Seawell sudah menjadi anggota dewan sejak 1997 dan kini merupakan mitra ventura di New Enterprise Associates.
Meski telah menjual sebagian sahamnya, Huang masih memegang lebih dari 858 juta lembar saham Nvidia. Kepemilikan ini tercatat baik secara langsung maupun lewat sejumlah kemitraan dan trust.
Lonjakan nilai saham Nvidia didorong oleh dominasi perusahaan di sektor kecerdasan buatan (AI), terutama untuk chip pemrosesan grafis yang jadi andalan berbagai model bahasa besar.
