STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak anjlok pada penutupan perdagangan hari Kamis (14/11/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (15/11/2024) WIB. Kemerosotan pasar saham Amerika Serikat (AS) itu, dipicu pernyataan terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Bos The Fed itu menyiratkan bahwa kekuatan ekonomi AS membuat bank sentral akan lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York turun 207,33 poin atau 0,47% ke level 43.750,86. Indeks S&P 500 (SPX) terpangkas 36,21 poin atau 0,6% menjadi 5.949,17. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, juga berkurang 123,07 poin atau 0,64% menuju posisi 19.107,65.
Sentimen negatif ini muncul usai pernyataan Powell di Dallas. Ia menegaskan bahwa The Fed tak perlu terburu-buru memangkas suku bunga. “Kekuatan ekonomi saat ini memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati,” ujar Powell.
Akibat komentar ini, ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga di Desember pun turun. Berdasarkan Fed funds futures, peluang penurunan suku bunga seperempat poin turun menjadi sekitar 62% dari sebelumnya 82,5%.
Saham-saham yang sebelumnya menguat di era “Trump Trades” ikut tertekan. Tesla anjlok hingga 5%, sementara indeks Russell 2000—yang mewakili saham-saham kecil—turun 1%, menunjukkan performa yang lebih buruk dibandingkan indeks utama lainnya.
Data ekonomi yang dirilis hari yang sama juga menambah tekanan. Indeks Harga Produsen (PPI) bulan Oktober naik 0,2%, sesuai perkiraan. Namun, PPI inti yang mengecualikan makanan dan energi, naik lebih cepat dari ekspektasi.
Di sisi lain, Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis sehari sebelumnya juga menunjukkan inflasi tetap menjadi tantangan. CPI inti mencatatkan kenaikan 0,3% selama tiga bulan berturut-turut, dengan tingkat tahunan mencapai 3,3%.
Dengan situasi ini, investor mulai mempertanyakan apakah rally pasca pemilu AS akan berlanjut. Awal pekan ini, Dow Jones sempat mencetak rekor di atas 44.000 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencapai puncak baru.
Menurut Jay Woods, kepala strategi global di Freedom Capital Markets, situasi ini hanya jeda setelah minggu yang sangat positif. “Fakta bahwa kita masih mempertahankan sebagian besar kenaikan dari minggu lalu adalah tanda yang konstruktif,” ujarnya.