Kamis, Oktober 9, 2025
32.1 C
Jakarta

BRI Danareksa Siapkan IPO 3 Emiten di Semester II 2025! Nilainya Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Eskalasi geopolitik global yang kian memanas tampaknya turut mempengaruhi rencana penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sejumlah perusahaan.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menjelaskan, perusahan – perusahaan besar memang tengah mempertimbangkan ulang soal waktu terbaik untuk melantai di bursa. Apakah ini merupakan saat yang tepat untuk go public di tengah situasi global yang tensinya meninggi.

“Kalau IPO karena sifatnya itu berkongsi mungkin ceritanya bisa sedikit berubah,” ujar Laksono, ketika ditemui di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Kendati begitu, Laksono menegaskan, sejauh ini belum ada satu pun calon emiten yang batal atau mundur dari pipeline IPO BRI Danareksa Sekuritas.

“Belum sejauh ini,” kata Laksono saat ditanya apakah ada calon emiten yang batal melantai.

Laksono mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan IPO 3 perusahaan. Seluruhnya direncanakan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester II 2025.

Ia belum merinci berapa total aset dari ketiga calon emiten tersebut. Namun ia memastikan, sektor yang akan melantai cukup beragam. Terdapat sektor konsumen, perdagangan (trading), dan manufaktur yang masuk dalam daftar pipeline IPO BRIDS.

Dari sisi nilai penghimpunan dana, Laksono menyebut targetnya sekitar Rp1 triliun dari ketiga perusahaan itu.

“Total mungkin Rp1 triliun kali ya. Untuk IPO 3 perusahaan di semester II 2025. Total fundraising-nya nggak banyak,” ungkapnya.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia mencatat ada 14 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham hingga saat ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai skala aset.

Satu perusahaan tergolong kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar. Lima perusahaan berada di kelas menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya, delapan perusahaan tergolong besar karena punya aset di atas Rp250 miliar.

Sektor-sektor yang mendominasi pipeline pencatatan saham saat ini juga sangat beragam. Sektor keuangan (financials) dan sektor transportasi & logistik (transportation & logistic) menjadi penyumbang terbesar, masing-masing berkontribusi 21,4% dari total pipeline.

Kemudian, sektor bahan baku (basic materials), barang konsumsi non-siklikal (consumer non-cyclicals) dan kesehatan (healthcare) masing-masing menyumbang 14,3%. Sektor barang konsumsi siklikal (consumer cyclicals) serta energi (energy)masing-masing berkontribusi sebesar 7,1%.

Berdasarkan jumlah perusahaan, pipeline pencatatan saham saat ini datang dari sektor yang berbeda-beda. Rinciannya, ada 2 perusahaan dari sektor basic materials, 1 dari consumer cyclicals, 2 dari consumer non-cyclicals, 1 dari energy, 3 dari financials, 2 dari healthcare, dan 3 dari transportation & logistic.

Namun hingga kini, belum ada satu pun perusahaan dari sektor industrials, infrastructures, properties & real estate, maupun technology yang masuk dalam daftar pipeline tersebut.

Artikel Terkait

Berlanjut! Pengendali Lepas Lagi 1,06% Saham PANI, Kantongi Cuan Jumbo Rp2,5 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aksi jual saham PT Pantai Indah...

OJK Pastikan Uang Investor Aman, Kerugian Pembobolan RDN Ditanggung Sekuritas

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan seluruh...

IHSG Kembali Ukir Rekor Baru, Naik 1,04% Berakhir di 8.250,938 Berkat Sederet Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.187,700, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru