STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus memperkuat perannya sebagai bank yang berfokus pada ekonomi kerakyatan. Sepanjang Januari hingga September 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur. Jumlah ini setara dengan 74,4% dari total alokasi Rp175 triliun yang ditargetkan tahun ini.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan komitmen perseroan dalam mendukung berbagai program strategis pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sebagai bank dengan fokus pada ekonomi kerakyatan, BRI terus konsisten memperkuat perannya dalam mendukung pelaksanaan berbagai program strategis pemerintah,” ujar Hery dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/10).
Salah satu bentuk nyata dukungan BRI terlihat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional. Hingga saat ini, sebanyak 3.854 Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) telah mendapatkan layanan perbankan dari BRI. Dari sisi pembiayaan, BRI menyalurkan Rp104,4 miliar untuk pembangunan Dapur MBG di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, BRI juga aktif berpartisipasi dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dengan memberikan pendampingan, pemberdayaan koperasi, serta memperluas akses layanan keuangan masyarakat melalui jaringan Agen BRILink yang tersebar hingga pelosok negeri.
Dukungan BRI juga tampak dalam program 3 Juta Rumah yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hingga akhir September 2025, BRI telah menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp15,07 triliun kepada 110 ribu MBR di seluruh Indonesia.
Perseroan juga mengoptimalkan penempatan dana pemerintah senilai Rp55 triliun yang bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk pembiayaan sektor produktif. Per 16 Oktober 2025, seluruh dana tersebut telah disalurkan dengan rincian Rp28,08 triliun untuk segmen mikro, Rp11,07 triliun untuk korporasi, Rp10,13 triliun untuk komersial, dan Rp6,58 triliun untuk konsumer.
BRI juga menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp2,25 triliun kepada 3,7 juta penerima. Selain itu, perseroan kembali menyalurkan pembiayaan FLPP senilai Rp15,07 triliun untuk 110 ribu masyarakat berpenghasilan rendah.
Tak hanya itu, BRI turut berperan dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) guna menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, BRI terus menunjukkan komitmennya sebagai bank yang hadir untuk rakyat dengan memperkuat sektor keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif serta berkelanjutan.
