STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Direktur PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) Febyan melakukan pembelian sebanyak 129.800 unit saham emiten konstruksi pondasi ini melalui Bursa Efek Indonesia pada 12 Desember 2025.
Manajemen Perseroan alam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan, Senin 15 Desember 2025 menjelaskan, Febyan membeli saham IDPR diharga Rp290 per lembar sehingga dana yang digelontorkan mencapai Rp376,42 juta.
Pasca transaksi tersebut, kepemilikan Febyan atas saham IDPR pun meningkat menjadi 55,606.700 lembar (2,776%) dari sebelumnya 55.476.900 (2,77%) saham. Tujuan Febyan membeli saham IDPR yakni menambah investasi langsung.
Dari sisi kinerja keuangan, IDPR mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,13 miliar pada kuarta III 2025, tumbuh 21,97% jika dibandingkan Rp1,74 miliar pada kuartal III 2024. Pendapatan bersih Perseroan meningkat 12,84% menjadi Rp885,48 miliar pada kuartal III 2025, dari Rp784,65 miliar pada periode sama tahun 2024.
Hingga pukul 09.40 WIB perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 15 Desember 2025, saham IDPR tercatat turun 2,74% menjadi Rp284 per unit dibanding sehari sebelumnya di posisi Rp292 per unit. Selama perdagangan sepekan, harga saham IDPR turun sebesar 0,68%.
Sekedar informasi, PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), juga dikenal sebagai Indopora, didirikan pada tahun 1977. Perusahaan memfokuskan bisnisnya pada konstruksi pondasi, dinding penahan tanah, dan perbaikan tanah. Perusahaan ini memiliki anak usaha yang memproduksi beton pracetak, PT Rekagunatek Persada.
Beberapa proyek yang digarap oleh perseroan adalah Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Underpass Tanah Abang, Mayapada Hospital Surabaya, Terminal Terpadu Kota Depok, dan Mall Indramayu. (konrad)
