STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Tren perbankan digital makin mendominasi seiring pertumbuhan ekonomi digital dan pesatnya adopsi teknologi keuangan. Data Bank Indonesia mencatat transaksi perbankan digital naik 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Masyarakat kini tak sekadar mencari fitur praktis seperti transfer dan QRIS. Keamanan data pribadi dan dana nasabah kini menjadi pertimbangan utama dalam memilih aplikasi bank digital.
Peningkatan literasi digital dan pemberlakuan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) ikut mendorong ekspektasi tinggi terhadap standar keamanan dari perbankan digital. Hal ini menuntut pelaku industri untuk memastikan keandalan dan perlindungan data secara maksimal.
Ipsos, perusahaan riset pasar global, pada 2025 merilis hasil studi bertajuk Perilaku dan Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia. Studi ini membedah persepsi masyarakat terhadap reputasi, keamanan, dan kenyamanan penggunaan aplikasi bank digital.
Mayoritas pengguna aktif berasal dari Gen Z dan Milenial, dengan usia 18–44 tahun. Kelompok ini mengutamakan aplikasi yang cepat, mudah dipakai, dan bisa terhubung dengan berbagai layanan digital lain.
Dari hasil survei tersebut, SeaBank kembali unggul dan dipercaya oleh mayoritas responden. Sebanyak 44% responden menilai SeaBank sebagai aplikasi bank digital paling lancar dan aman. Disusul oleh Bank Jago (34%), Bank Neo (26%), Superbank (14%), dan AlloBank (14%).

User interface SeaBank juga dinilai paling intuitif dan mudah digunakan oleh 43% responden. Posisi selanjutnya ditempati Bank Jago (34%), Bank Neo (24%), Superbank (20%), dan AlloBank (13%).
Dalam hal konektivitas dengan ekosistem digital, SeaBank juga unggul dengan 43%. Bank Jago menyusul dengan 35%, diikuti oleh Neobank (28%), AlloBank (16%), dan Superbank (11%).
Kepercayaan terhadap SeaBank makin kuat. Sebanyak 59% responden menyebut SeaBank sebagai bank digital yang paling mereka percaya. Sementara itu, Bank Jago mendapatkan 26%, Neobank 22%, Superbank 14%, dan AlloBank 11%.
Executive Director Ipsos Indonesia, Andi Sukma, menekankan pentingnya konsistensi performa dan kepercayaan pengguna dalam membangun loyalitas. “Survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran mendalam mengenai perspektif masyarakat Indonesia terhadap bank digital. Ke depannya, inovasi berkelanjutan, kemudahan akses, serta pengalaman penggunaan yang baik akan menjadi fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan industri keuangan digital di Indonesia,” jelasnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Ipsos juga menyatakan akan terus memantau perubahan perilaku konsumen melalui riset berkala setiap kuartal. Ini menjadi bagian dari komitmen mendukung transformasi keuangan digital secara berkelanjutan.
Survei ini dilakukan pada akhir Februari 2025 secara online menggunakan Ipsos Digital Solutions. Jumlah responden sebanyak 300 orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Semua responden merupakan pengguna internet aktif berusia 18–55 tahun yang memiliki minimal satu akun bank digital dan aktif menggunakannya setidaknya sekali dalam sebulan.