Rabu, Oktober 8, 2025
29.9 C
Jakarta

BUMN Punya Aturan Baru, Prabowo:Direksi dan Komisaris Keberatan? Silakan Mundur

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Prabowo Subianto melontarkan kritik tajam terhadap pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilainya tidak masuk akal.

Dalam pidato penyampaian keterangan pemerintah atas RUU APBN 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025), Prabowo menyinggung rendahnya kontribusi BUMN terhadap keuangan negara.

Ia mengingatkan dalam dunia bisnis dikenal istilah return on asset (ROA). Menurutnya, bisnis yang baik memiliki ROA sekitar 12%, atau secara konservatif 10%. Untuk Indonesia, ia menyebut angka 5% sudah cukup.

“Aset yang dimiliki bangsa Indonesia di BUMN nilainya lebih dari US$1.000 triliun. Harusnya BUMN itu menyumbang minimal US$50 miliar. Kalau itu tercapai, APBN kita tidak defisit,” tegas Prabowo.

Ia memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN. Salah satunya dengan memangkas jumlah komisaris. “Saya potong setengah komisaris, paling banyak 6 orang, kalau bisa cukup 4 atau 5. Dan saya hilangkan tantiem,” ujarnya yang disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Prabowo mengaku tidak memahami arti tantiem. “Saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu. Itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah asing supaya kita tidak mengerti,” ucapnya, membuat hadirin tertawa.

Ia mencontohkan adanya komisaris yang hanya rapat sebulan sekali tetapi menerima tantiem hingga Rp40 miliar setahun. “Direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi. Dan untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan,” katanya.

Prabowo menegaskan direksi dan komisaris yang keberatan dengan aturan ini dipersilakan mundur. “Banyak anak-anak muda yang mampu, yang siap menggantikan mereka,” tegasnya yang kembali disambut sorakan dukungan.

Ia melontarkan pesan keras soal penggunaan uang rakyat. “Setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga. Jangan seenaknya main-main. Kualitas belanja negara harus terus ditingkatkan. Setiap rupiah harus mempunyai manfaat yang nyata,” tukasnya.

Artikel Terkait

Perusahaan Gas Negara Terus Turunkan Emisi Karbon Capai 24.861 Ton CO₂e

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)...

BREN Investasikan US$ 22,5 Juta untuk Selesaikan Proyek Retrofit Salak, Kapasitas Listrik Naik 7,7 MW!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)...

Elnusa Tambah Armada Coiled Tubing untuk Dongkrak Produksi Migas, Target Beroperasi Akhir 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan jasa...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru