STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (26/8/2025) waktu setempat. Tekanan datang setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan ancaman tarif baru dan mengambil langkah mengejutkan dengan memecat Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook.
Mengutip CNBC International, Trump menegaskan akan mengenakan bea masuk besar jika China tidak mengekspor magnet tanah jarang ke Amerika Serikat. “200% tarif atau semacamnya,” ujar Trump, seperti dikutip media internasional. Ia juga memperingatkan negara lain yang belum mencabut pajak digital dan regulasi terkait dengan ancaman tarif baru.
Dari Hong Kong, Indeks Hang Seng menjadi yang paling tertekan di kawasan Asia-Pasifik. Indeks acuan ini jatuh 1,18% ke level 25.524,92. Di China daratan, indeks CSI 300 melemah 0,37% ke posisi 4.452,59 dan menghentikan reli empat hari beruntun.
Kondisi juga panas di Korea Selatan. Investor menyoroti pertemuan Presiden Korsel dengan Presiden AS terkait implementasi kesepakatan perdagangan baru. Kesepakatan tersebut menetapkan tarif 15% untuk ekspor Korea Selatan ke Amerika Serikat. Indeks Kospi turun 0,95% ke level 3.179,36, sementara indeks Kosdaq justru naik 0,46% ke 801,66.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 merosot 0,97% ke 42.394,40. Indeks Topix turun lebih dalam 1,08% ke 3.071,99. Bursa Australia juga melemah, dengan indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 0,41% menjadi 8.935,60.
Tekanan serupa terlihat di India. Indeks Nifty 50 turun 1,02% ke 24.712,05, sedangkan Sensex melemah 0,65% pada perdagangan siang waktu setempat.