Dipimpin China Daratan, Saat Investor Pantau Data Jepang
STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup sebagian besar melemah pada penutupan perdagangan hari Jumat sore (10/1/2025) waktu setempat. Penurunan tajam dipimpin oleh pasar Tiongkok. Investor tengah mencerna dampak dari data pengeluaran rumah tangga dan upah di Jepang yang dirilis pada November.
Mengutip CNBC International, pengeluaran rumah tangga riil Jepang turun 0,4% dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini lebih ringan dari prediksi yang sebesar 0,6%. Angka ini juga lebih kecil dibandingkan penurunan 1,3% pada Oktober. Di sisi lain, rata-rata pendapatan riil per rumah tangga Jepang naik 0,7% menjadi 514.409 yen (sekitar US$3.252,98) pada November.
Di Tiongkok, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) mengumumkan penangguhan pembelian obligasi pemerintah karena terbatasnya pasokan obligasi. PBOC juga menyatakan akan kembali membeli obligasi tergantung kondisi pasar.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,95% menjelang akhir sesi perdagangan setelah sempat mencatatkan kenaikan. Indeks CSI 300 di Tiongkok daratan terpuruk 1,25% ke level 3.723,48, posisi terendah sejak September 2024, memimpin penurunan pasar Asia.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,05%, ditutup pada 39.190,4, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut. Saham Fast Retailing, perusahaan ritel besar, tergerus hingga 7,83% meski melaporkan hasil kuartal pertama yang solid.
Indeks Topix Jepang tercatat turun 0,8% menjadi 2.714,12. Pasar Korea Selatan juga tertekan, dengan indeks Kospi turun 0,24% ke 2.515,78, mengakhiri lima hari berturut-turut kenaikan. Indeks Kosdaq, yang fokus pada saham kecil, turun 0,78% ke 717,89, menghentikan rangkaian tujuh hari kenaikan.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,42% menjadi 8.294,1 setelah sempat berada di wilayah positif.