Rabu, November 12, 2025
26.8 C
Jakarta

Bursa Asia Kompak Melemah, Saham AI Jadi Pemicunya

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Jumat (7/11/2025) waktu setempat. Pelemahan ini mengikuti jejak penurunan Wall Street yang tertekan oleh kekhawatiran terhadap valuasi tinggi saham-saham kecerdasan buatan (AI).

Mengutip CNBC International, di Jepang, indeks Nikkei 225 anjlok 1,19% dan berakhir di level 50.276,37. Saham-saham berhubungan dengan AI menjadi pemberat utama. Saham SoftBank jatuh 6,87%, disusul Advantest yang merosot 5,54%, Renesas Electronics turun 3,75%, dan Tokyo Electron terkoreksi 1,35%. Indeks Topix juga melemah ke posisi 3.298,85.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,81% ke 3.953,76, sedangkan Kosdaq kehilangan 2,38% ke 876,81. Saham raksasa chip Samsung Electronics melemah 1,31% dan SK Hynix turun 2,19%.

Bursa Australia ikut tergelincir, dengan indeks S&P/ASX 200 turun 0,66% menjadi 8.769,7.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,92% ke 26.241,83, sementara indeks CSI 300 di China daratan melemah 0,31% ke 4.678,79.

Tekanan di pasar China datang dari data ekspor yang turun 1,1% secara tahunan dalam nilai dolar AS pada Oktober, jauh di bawah ekspektasi pertumbuhan 3%. Angka ini juga berbalik arah dari kenaikan 8,3% pada September.

Sementara itu, impor China hanya naik 1% dibanding tahun sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 3,2%. Lemahnya permintaan domestik, krisis properti yang berkepanjangan, dan berkurangnya stimulus konsumsi disebut sebagai penyebab utama perlambatan ini.

Di India, indeks Nifty 50 justru berbalik naik tipis 0,11%, sementara Sensex bergerak datar. Namun, saham Bharti Airtel anjlok setelah perusahaan telekomunikasi asal Singapura, Singtel, mengumumkan penjualan sebagian kepemilikannya di Airtel senilai 1,5 miliar dolar Singapura atau sekitar US$1,15 miliar.

Saham Singtel sempat naik 2,67% ke rekor tertinggi, sedangkan Airtel turun hingga 4,34%. Dalam keterangannya, Singtel menyebut penjualan ini dilakukan untuk “secara proaktif mengoptimalkan portofolio melalui daur ulang aset.”

Chief Financial Officer Singtel, Arthur Lang, mengatakan dengan transaksi ini total penjualan aset Singtel telah mencapai 5,6 miliar dolar Singapura, atau lebih dari setengah dari target monetisasi jangka menengah perusahaan sebesar 9 miliar dolar Singapura.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Dow Cetak Rekor Baru, Nasdaq Justru Tergelincir Tertekan Aksi Jual Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Swiss Melonjak di Tengah Harapan Pemangkasan Tarif AS

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa berakhir di zona...

Bursa Saham Asia Tutup Bervariasi, Sony Untung Besar dan Xpeng Terbang 17%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru